Jakarta (Antara Bali) - Indonesia yang diwakili Menteri Komunikasi dan
Informatika Tifatul Sembiring akan mengangkat isu penyadapan ilegal
dalam forum dunia "Internet Governance Forum" di Istambul, Turki 2-5
September ini.
Menkominfo dalam keterangan tertulis yang diterima
ANTARA di Jakarta, Selasa, mengatakan bahwa Indonesia sangat mendukung
upaya saling menghormati privasi antar-negara.
"Penyadapan ilegal melalui Internet adalah sesuatu yang
menyedihkan. Kita tidak dapat membayangkan tetangga membuat lubang kecil
di kamar kita dan mengetahui rahasia rumah kita. Hal ini membuat kita
saling curiga," kata Menkominfo.
Menteri justru lebih mendukung penggunaan Internet untuk keperluan produktif demi pengembangan ekonomi yang lebih baik.
Selain itu Indonesia juga mendukung upaya pencapaian target-target
"WSIS World Summit on Information Society" untuk akses Internet yang
lebih produktif dalam pengembangan ekonomi.
"Tapi Internet produktif itu harus tetap memerhatikan kearifan
lokal, serta sesuai dengan aturan negara yang bersangkutan," katanya.
IGF tahun ini mengambil tema "Connecting Continents for Enhanced
Multi-Stakeholder Internet Governance" yang menurut Tifatul sesuai untuk
kondisi saat ini.
Ia sendiri menyatakan Pemerintah Indonesia mendukung pendekatan
multi-stakeholder, penggunaan Internet dalam lingkup hukum nasional.
"Kami mendukung upaya untuk saling menghormati antarnegara dan stakeholder," katanya.
Menurut dia Indonesia juga sudah meluncurkan program Internet sehat dan aman yang didukung oleh multi-stakeholder.
Ia menegaskan bahwa Indonesia mendukung penuh upaya pengembangan
SDM dan pengembangan teknologi lokal baik telekomunikasi, komputer,
hingga aplikasi konten.
"Ini penting agar kita tidak selalu bergantung kepada negara-negara lain," katanya. (WDY)
Indonesia Angkat Isu Penyadapan di Forum Dunia
Selasa, 2 September 2014 13:03 WIB