Jakarta (Antara Bali) - Sejumlah personel Tentara Nasional Indonesia (TNI) bersenjata lengkap bersiaga di sekitar kantor Gubernur DKI Jakarta di Balaikota, Kamis.
Mereka merupakan bagian dari pengamanan obyek vital selama sidang putusan perselisihan pemilu presiden 2014 di Mahkamah Konstitusi (MK).
"Kita menurunkan dua Satuan Setingkat Kompi (SSK). Satu SSK di Monas dan satu SSK di sekitar Balaikota," kata Komandan Batalion Yonkaf 7 Letnan Kolonel Kavaleri Agus Waluyo di Balaikota, Kamis.
Personel TNI tersebut melebur ke pola pengamanan Kepolisian RI atau di bawah kendali operasi Polri (BKO).
Jika terjadi eskalasi massa terjadi di kantor Balaikota, para personel TNI akan berada di belakang personel kepolisian. "Kami diperbantukan ke Polda Metro Jaya. Jadi jika ada sesuatu, kami back up kepolisian," kata Agus.
Sementara Polda Metro Jaya mengerahkan 427 personel yang teridiri dari berbagai satuan, yakni Brimob, Sabhara, Intelkam dan Reserse Kriminal untuk mengamankan Balaikota. Pembacaan hasil putusan sidang gugatan pemilihan presiden di Gedung MK dilakukan sekitar pukul 14.00 WIB. (WDY)