Denpasar (Antara Bali) - Pengamat sosial dan keagamaaan Dr. I Ketut Sumadi mengingatkan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden terpilih Joko Widodo-Jusuf Kalla mengangkat menteri dari Bali harus dari kalangan profesional.
"Bali memiliki sumber daya manusia yang andal dan profesional. Salah seorang putranya yang terbaik selama ini selalu mendapat kepercayaan sebagai pembantu presiden. Hal itu diharapkan kembali bisa dipercaya Presiden Jokowi untuk lima tahun ke depan," kata Ketua Program Studi Doktor Ilmu Agama Pascasarjana Institut Hindu Dharma Negeri (IHDN) Denpasar itu, Kamis.
Menurut dia, selama ini empat putra Bali pernah dipercaya sebagai menteri mulai dari Ida Bagus Sujana sebagai Menteri Pertambangan dan Energi pada zaman pemerintah Soeharto. Kemudian ada Ida Bagus Oka sebagai Menteri KB dan Kependudukan pada era Soeharto. Kedua menteri tersebut sudah wafat.
Selain itu ada I Gede Ardika sebagai Menteri Pariwisata pada zaman pemerintahan Presiden Megawai dan Jero Wacik sebagai Menteri Pariwisata dan Menteri ESDM pada pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Sumadi menilai putra-putra terbaik Bali dari kalangan profesional dinilai mempunyai kemampuan sebagai "pembantu" Presiden tidak hanya terbatas pada bidang pariwisata, namun juga menguasai bidang lainnya.
Selain dikenal sebagai daerah tujuan wisata internasional, Bali juga sukses mengelola bidang pertanian dengan sistem subak yang selama ini dinilai terbaik di antara sistem pertanian yang ada di dunia sebagaimana pengakuan UNESCO.
"Oleh sebab itu tidak ada salahnya jika Presiden Jokowi memilih putra terbaik Bali dari kalangan profesional menjadi Menteri Pertanian," ujar Ketut Sumadi.
Jika Menteri Pertanian dipercayakan kepada salah seorang putra terbaik Bali, dia yakin subak bisa menjadi pusat pelatihan pemberdaan petani sebagai modal memacu pembangunan pertanian di Indonesia.
Sementara itu, Ketua Pusat Penelitian Subak Universitas Udayana Denpasar Prof Dr I Wayan Windia melihat Indonesia dikenal sebagai daerah yang subur dengan curah hujan yang tinggi sehingga tanaman apa saja yang dikembangkan akan tumbuh dan sanggup memberikan kehidupan yang layak bagi masyarakatnya.
"Namun kenyataannya potensi tersebut hingga kini belum dimanfaatkan dengan baik sehingga pangan seperti beras, kedelai, dan aneka jenis buah-buahan masih sangat tergantung dari produksi negara lain sehingga impor hasil pertanian tidak dapat dihindari," ujarnya.
Oleh karena itu, Windia berharap Jokowi-JK mampu memajukan pembangunan sektor pertanian yang tangguh.
Ia juga berharap potensi besar bidang pertanian di Indonesia itu dapat dikelola demi terwujudnya kedaulatan, kemandirian, dan ketahnan pangan sehingga tidak lagi tergantung pada produk negara lain.
Pembangunan sektor pertanian diharapkan bisa menjadi prioritas utama sesuai amanat Udang-Undang Pangan dalam mewujudkan ketiga sasaran yakni ketahanan pangan, kemandirian pangan dan kedaulatan pangan.
"Merealisasikan sasaran itu sangat memungkinkan karena wilayah Indonesia sebagai daerah tropis memiliki lahan pertanian yang sangat luas dan subur. Masalahnya hanya kemauan pemerintah untuk mengalokasikan dana untuk membangun sektor pertanian secara sungguh-sungguh," ujar Windia. (WDY)
Pengamat: Calon Menteri Dari Bali Harus Profesional
Kamis, 7 Agustus 2014 9:12 WIB