Denpasar (Antara Bali) - Pemerintah Provinsi Bali mengalokasikan dana secara khusus untuk beasiswa bagi lulusan Sekolah Menengah Pertama maupun kejuruan untuk melanjutkan jenjang pendidikan ke perguruan tinggi pada jurusan yang selama ini langka peminatnya.
"Beasiswa yang disediakan untuk tahun kuliah 2010/2011 bagi 500 orang," kata Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Provinsi Bali I Wayan Suasta di Denpasar, Minggu.
Ia mengatakan, penyaluran beasiswa itu dari dana APBD Bali itu bekerja sama dengan perguruan tinggi negeri dan swasta yang memiliki jurusan yang selama ini mahasiswanya minim.
Jurusan bidang studi di perguruan tinggi yang kurang diminati antara lain Bahasa Daerah Bali, Sastra daerah Bali dan jurusan pedalangan di Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar.
Dengan adanya beasiswa itu diharapkan mampu mendorong minat generasi muda untuk menekuni dan mendalami bidang-bidang studi yang mempunyai peran strategis terhadap pelestarian dan pengembangan seni budaya Bali.
Wayan Suasta menambahkan, dengan berbagai upaya tersebut pelestarian seni budaya Bali lewat pendidikan formal itu mampu mencetak pewaris-pewaris yang andal, sekaligus menerapkan kepada masyarakat luas.
Dengan demikian diharapkan seni budaya Bali tetap berkembang dan lestari dalam kehidupan masyarakat Bali.
Selain itu meningkatkan indek pembangunan manusia (IPM) yang perannya sangat ditentukan oleh bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi kerakyatan (daya beli) dan kelestarian lingkungan.
IPM di Bali, menurut Kabag Publikasi dan Dokumentasi pada Biro Humas dan Protokol Pemprov Bali I Ketut Teneng, kini menempati urutan ke-15 dari 33 provinsi di Indonesia.
Pemprov Bali melakukan berbagai terobosan dengan harapan mampu memperbaiki peringkat IPM ke arah yang lebih baik, dengan sasaran masuk sepuluh besar.
Untuk itu sektor-sektor yang menentukan IPM tersebut kini menjadi perirotas pembangunan di Bali dari tujuh program unggulan yang yang dicanangkan Gubernur Bali Made Mangku Pastika dan Wakil Gubernur AAN Puspayoga.
Pembangunan bidang pendidikan tahun 2010 mengalokasikan dana Rp125 miliar dari APBD setempat untuk merintis program wajib belajar 12 tahun atau setara tamatan sekolah memengah atas atau sekolah menengah kejuruan (SMA/SMK).
Untuk menyukseskan kegiatan tersebut, termasuk beasiswa bagi pelajar dari keluarga kurang mampu, diharapkan dukungan dan peranserta seluruh kabupaten/kota se Bali menyiapkan dana pendamping, disamping kucuran dari pemerintah pusat.
Demikian pula dalam bidang kesehatan mengalokasikan dana sebesar Rp127 miliar untuk membiayai program Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM), yakni pelayanan kesehatan secara cuma-cuma bagi seluruh masyarakat.
Pelayanan kesehatan secara berjenjang mulai dari Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) hingga rumah sakit itu bertujuan meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan masyarakat Pulau Dewata.
Program JKBM melibatkan 108 Puskesmas non perawatan dan jejaring serta 22 puskesmas yang mempunyai fasilitas rawat inap, delapan rumah sakit umum daerah, rumah sakit Indera, Rumah Sakit Jiwa Bangli dan RSUP Sanglah Denpasar sebagai pusat rujukan.
Lewat berbagai upaya tersebut dalam kurun waktu satu hingga dua tahun mendatang diharapkan mampu memperbaiki perikat IPM Bali, harap Ketut Teneng.(*)