Semarapura (Antara Bali) - Bangkai KMP Gelis Rauh yang bersandar di Pantai Karangdadi, Kusamba, Kabupaten Karangasem, Bali, menjadi tontonan warga.
Sejumlah warga berduyun-duyun mendekati badan kapal penyeberangan Bali-Lombok, Senin, setelah terbakar hebat beberapa saat setelah bertolak dari Pelabuhan Padangbai, Kabupaten Karangasem, itu, Kamis (17/7) malam.
Di dalam kapal itu terdapat puluhan kendaraan bermotor, termasuk truk, yang turut hangus akibat peristiwa tersebut. Namun semua penumpang dan awak kapal tujuan Pelabuhan Lembar, Nusa Tenggara Barat, yang berjumlah 76 orang itu terselamatkan.
Beberapa sopir truk mendekati kapal yang kini berada di Pantai Karangdadi itu. "Penasaran ingin melihat truk saya," kata Gede Yasa, sopir truk nomor polisi DK-9525-SO.
Truknya itu mengangkut 13 ton gula pasir, sejumlah tepung terigu, dan kacang. "Saya biasa mengirim barang ke Sumbawa (NTB)," kata sopir truk asal Kubu, Kabupaten Karangasem, itu.
Yasa berhasil selamat dalam musibah tersebut setelah melompat ke sekoci saat KMP Gelis Rauh dilalap si jago merah. Sampai sekarang, dia masih trauma mengingat kejadian malam hari itu.
Saat kejadian, dia tidak mendengar instruksi apa pun dari awak kapal. "Justru para penumpang berusaha menyelamatkan dirinya masing-masing tanpa ada komando," ujar Yasa yang pada saat kejadian sedang tertidur di jok truknya.
Dia melompat ke sekoci, setelah dibangunkan oleh pemilik truk, Made Cakra, asal Padangbai, Kabupaten Karangasem. Namun Cakra menyopiri sendiri truk lain miliknya bernopil DK-9045-KU yang sama-sama diangkut kapal nahas itu.
Truk Cakra mengangkut air mineral dengan tujuan Sumbawa juga. "Hampir setiap hari saya menyeberang ke Lombok," kata Cakra menuturkan.
Ia meminta kepada petugas untuk diberi kesempatan mengambil gambar bangkai kedua truknya di kapal itu sebagai bukti mengajukan klaim asuransi.
Cakra menduga api bersumber dari truk yang ada di depanya yang mengangkut barang-barang elektronik. "Ombaknya besar sehingga truk bergoyang dan menyenggol badan kapal," ujarnya.
Sementara itu, petugas dari Direktorat Polisi Air Polda Bali mendekati bangkai truk untuk melihat sumber asap yang masih tersisa. "Tapi kami belum berani masuk ke dalam kapal," kata Kepala Sub-Direktorat Penegakan Hukum Ditpolair Polda Bali, Ajun Komisaris Besar Handoyo Supeno.
Petugas juga melarang warga mendekat bangkai truk untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan terjadi. Di lokasi persandaran bangkai kapal itu kini mulai bermunculan pedagang dadakan. (WDY)