Sebanyak lima dari 21 orang Anak Buah Kapal (ABK) Kapal Tanker Elisabeth meninggal dunia diduga akibat terbakar di perairan Gili Topekong, Kabupaten Karangasem, Bali, Rabu.
"Lima orang meninggal dunia dan yang lainnya luka bakar," kata Kepala Seksi Humas Polres Karangasem Iptu I Gede Sukadana, di Karangasem, Rabu.
Para korban yang meninggal yakni Joko, Ismail, Riski, Syahlan, dan Faturahman. Kelimanya bekerja di ruang mesin kapal sebagai mekanik.
Sementara 12 orang lainnya yang dilarikan ke di RS Graha Bakti Klungkung mengalami luka ringan. Mereka adalah Predy, Wahrudin, Amirul Raihan, Diva ismah, Sigio Ditex, Amar, Renaldy, Zulfokar, Rival Arief, Robinson Pardamaian, Evtrika Ambara Sari, dan Risky Wulandari.
Baca juga: Basarnas Bali evakuasi 31 ABK dari kapal ikan yang terbakar
Baca juga: Basarnas Bali evakuasi 31 ABK dari kapal ikan yang terbakar
Tiga orang lainnya dilarikan ke RSUP Sanglah karena mengalami luka bakar di atas 80 persen yakni Fadli, Mochamad Saiful, dan Edwin Pratama. Sementara nakhoda kapal dinyatakan luput dari insiden itu.
Sukadana menjelaskan insiden kebakaran tersebut terjadi pada Rabu 7 Agustus 2024 sekira pukul 03.00 Wita di Gili Topekong, Karangasem. Awalnya sekira pukul 01.18 Wita, Kapal Elisabeth berlayar hendak membawa bahan bakar menuju Badas Sumbawa, NTB.
Setelah perjalanan selama kurang lebih satu jam atau tepat satu mil dari Pulau Tepekong, Karangasem, kapten kapal mendengar suara ledakan di bagian kiri mes kru Kapal.
Selanjutnya pelapor membuka pintu kapal dan turun melihat keadaan di bawah kapal untuk memastikan keadaan. Setelah kapten naik di anjungan kapal, dia melihat banyak ABK kapal mengalami luka bakar.
Baca juga: Kapal BBM Pertamina terbakar di laut Mataram
Baca juga: Kapal BBM Pertamina terbakar di laut Mataram
"Selanjutnya kapal tidak bisa gerak, lalu nakhoda meminta bantuan ke operasi Tanjung Manggis, kemudian terjadi ledakan kedua. Setelah dicek terjadi kebakaran di kamar mesin," katanya.
Saat semua kru ke master station, terdapat lima orang tidak ikut berkumpul. Mereka itulah yang kemudian dinyatakan meninggal dunia.
Satpolairud Polres Karangasem, Basarnas, dan KSOP Padangbai, serta pihak Pertamina, pun turun tangan untuk mengevakuasi para korban.