Jakarta (Antara Bali) - Botol kecil berisi virus dalam lemari es adalah anthrax yang
dikapalkan ke sebuah laboratorium berkeamanan rendah.
Pelanggaran
ini terjadi di laboratorium milik pemerintah Amerika Serikat akibat
kelalaian dan karena ilmuwan tidak mematuhi protokol, kata laporan oleh
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) di Atlanta, Georgia
pada hari Senin.
Minggu lalu, para pekerja Institut Kesehatan
Nasional di Bethesda, Maryland, menemukan botol kecil berisi virus di
lemari es tanpa penjagaan. Semua virus sebaiknya dihancurkan ketika
penyakit tersebut dimusnahkan pada 1980.
Hal ini diikuti dengan
kecelakaan bulan lalu ketika laboratorium Tanggap Cepat dan Teknologi
Maju Bioterorisme (BRRAT) CDP menemukan sampel virus anthrax dikirim
dalam kondisi keamanan yang rendah belum sepenuhnya mati.
Dari 84
orang yang berpotensi, tidak ada satu pun yang terinfeksi virus
tersebut. Sebenarnya virus anthrax tidak penting untuk penelitian yang
telah dilakukan oleh tim yang mengirim virus tersebut, kata direktur CDC
Tom Frieden.
Dalam laporan itu, CDC mengaku bahwa bakteri
berbahaya yang hampir sama dikirimkan pada 2006. Pada Maret, virus flu
burung yang mematikan ditemukan pada sampel flu terkirim yang diyakini
tak berbahaya.
CDC menghentikan pengiriman patogen, menutup
laboratorium BRRAT, dan akan membentuk kelompok penasehat untuk keamanan
laboratorium, demikian New Scientist. (WDY)
Gawat, AS Akui Pembobolan Sampel Virus Berbahaya
Kamis, 17 Juli 2014 7:50 WIB