Denpasar (Antara Bali) - Rektor Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas) Denpasar, Prof. Dr. Sri Darma mengharapkan presiden dan wakil presiden terpilih yang memimpin Bangsa Indonesia lima tahun ke depan menerima berlakunya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015.
"Hal itu karena sudah merupakan kesepakatan para pemimpin negara-negara di kawasan Asia Tenggara tahun 1994 yang kala itu Presiden Indonesia Soeharto dipercaya sebagai ketuanya," kata Rektor Sri Darma di Denpasar, Kamis.
Ia mengatakan, Indonesia yang sudah mempersiapkan diri selama sepuluh tahun sejak tahun 1994 menghadapi MEA 2014 tidak perlu berkecil hati, karena memiliki kelebihan dan keunggulan dibandingkan negara lainnya di kawasan ASEAN.
"Kelebihan-kelebihan Indonesia itulah bisa dimanfaatkan oleh kepala negara yang akan datang untuk memenangkan persaingan yang semakin ketat," ujar Sri Darma.
Kelebihan Indonesia itu antara lain dari segi penduduk yang besar yakni mencapai 237,64 juta, sehingga menjadi sebuah kekuatan dalam bidang pemasararan berbagai jenis produksi menyaingi negara-negara lainnya yang penduduknya tidak begitu besar.
Untuk itu, presiden dan wakil presiden yang dipercaya masyarakat dan Bangsa Indonesia melalui Pilres 9 Juli 2014 mampu mengajak dan menanamkan kesadaran seluruh masyarakat untuk mencintai produk dalam negeri.
Jika seluruh bangsa Indonesia mempunyai kesadaran yang tinggi dan mencintai produk dalam negeri tentu akan menang dalam persaingan era global, karena produk luar negeri tidak bisa masuk, karena tidak laku.
Prof Sri Darma mengingatkan, kondisi Indonesia sekarang sebenarnya sudah siap menghadapi MEA 2015, asalkan seluruh komponen bangsa bersatu menghadapinya.
Adanya daya saing yang tinggi menjadi modal utama dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional di atas tujuh persen, sekaligus meningkatkan kesejahteraan dan pendapatan masyarakat Indonesia, ujarnya. (WDY)
Rektor Undiknas : Presiden Terima Berlakunya MEA
Kamis, 26 Juni 2014 10:58 WIB