Jakarta (Antara Bali) - Sebuah studi terbaru menunjukkan, perempuan yang mengonsumsi
buah tomat lebih banyak atau buah-buahan dan sayuran yang mengandung
likopen memiliki risiko lebih rendah terkena kanker ginjal.
Likopen
adalah antioksidan yang memberikan warna merah pada tomat, semangka dan
pepaya. Beberapa penelitian menunjukkan zat ini dapat mengurangi risiko
beberapa kanker, termasuk paru-paru dan kanker perut.
Dalam
studi terbaru yang dilansir LiveScience ini, para peneliti mengamati
hampir 92 ribu orang perempuan pascamenopause, lalu mengikuti mereka
dari pertengahan 1990-an hingga 2013.
Semua perempuan ini adalah
peserta dalam Women Health Initiative, sebuah studi nasional jangka
panjang yang dirancang untuk membantu para peneliti lebih memahami
penyebab penyakit yang dialami perempuan pada usia menengah dan tua.
Para
peneliti lalu mencatat jumlah mikronutrien termasuk likopen dalam diet
para partisipan ini setelah meminta mereka mengisi kuesioner. Para
peneliti juga mengumpulkan data tentang penggunaan suplemen para
partisipan.
Selama masa penelitian, sekitar 383 orang perempuan
didiagnosis menderita kanker ginjal. Para peneliti lalu melihat hubungan
antara kanker ginjal dan sejumlah vitamin dan nutrisi lainnya dalam
makanan, termasuk likopen, vitamin C, vitamin E dan beberapa karoten.
Hasil
penelitian menunjukkan hanya likopen yang dapat dikaitkan dengan risiko
kanker ginjal yang lebih rendah. Perempuan yang mengkonsumsi jumlah
likopen tertinggi memiliki risiko 45 persen lebih rendah derita kanker
ginjal dibandingkan dengan mereka yang mengonsumsi dengan jumlah
terendah.
Dr. Won Jin Ho, ahli kesehatan dari Case Western
Reserve University di Ohio mengatakan, jumlah likopen dalam diet
perempuan yang mengonsumsi pada tingkat tertinggi sama dengan konsumsi
empat tomat setiap hari.
Menurutnya asupan likopen tidak hanya
berasal dari tomat, tetapi juga dari saus tomat dan buah-buahan lain
yang mengandung likopen.
Kanker ginjal seringkali tidak
menimbulkan gejala pada stadium awal. Kanker ini pun sering didiagnosa
secara tak sengaja selama pemeriksaan medis.
Pada stadium
lanjut, tanda-tanda kanker ini di antaranya adalah munculnya darah dalam
urin, nyeri punggung dan perasaan kesehatan yang buruk. Tetapi
gejala-gejala ini juga bisa menjadi tanda-tanda masalah kesehatan
lainnya, seperti infeksi.
Beberapa studi menunjukkan proses yang
dikenal sebagai stres oksidatif mungkin memainkan peran penting dalam
perkembangan kanker ginjal.
Para peneliti mengatakan, diet kaya
mikronutrien berpotensi dapat mempengaruhi risiko kanker ini, namun
penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui dengan pasti.
Hasil penelitian ini dipresentasikan dalam pertemuan tahunan American Society for Clinical Oncology di Chicago, (2/6). (WDY)
Diet Kaya Likopen Kurangi Risiko Kanker Ginjal
Minggu, 8 Juni 2014 10:27 WIB