Denpasar (Antara Bali) - Bali menghasilkan devisa sebesar 8,38 juta dolar AS dari pengapalan aneka jenis kerajinan berbahan baku bambu selama triwulan I-2014, meningkat signifikan dibanding triwulan yang sama tahun sebelumnya tercatat 1,55 juta dolar AS.
"Peningkatan itu mencapai 438,79 persen berkat sentuhan tangan-tangan terampil perajin kita yang produknya mampu bersaing di pasaran luar negeri," kata Kepala Biro Humas Pemerintah Provinsi Bali I Ketut Teneng di Denpasar, Sabtu.
Ia mengatakan, dari segi volume pengapalan aneka jenis kerajinan berbahan baku bambu itu meningkat 11,17 persen dari 2,03 juta unit pada triwulan I-2013 menjadi 2,52 juta unit pada triwulan I-2014.
Kerajinan bambu mampu memberikan kontribusi sebesar 6,30 persen dari total ekspor Bali yang mencapai 132,96 juta dolar AS.
Ketut Teneng menambahkan, hasil kerajinan bambu dirancang secara unik dan menarik antara lain berupa tempat koran, bakul, topi berbentuk kerucut, dompet dan hiasan untuk kamar tamu rumah maupun hotel.
Aneka jenis cindera mata dari bahan baku bambu paling banyak diserap pasaran Singapura yakni mencapai 23,69 persen, kemudian Hong Kong 18,74 persen dan Australia 12,64 persen.
Selain itu juga pasaran Jerman 3,34 persen, Amerika Serikat 14,14 persen, Inggris 1,07 persen, Prancis 1,02 persen dan 24,08 persen sisanya ke sejumlah negara lainnya.
Matadagangan tesebut selain menembus pasaran ekspor juga dipajang para pedagang di sejumlah objek wisata, sehingga banyak dibeli wisatawan dalam dan luar negeri saat berlibur ke Pulau Dewata, ujar Ketut Teneng. (WDY)
