Denpasar (Antara Bali) - Tim Kampanye Calon Wakil Presiden dan Wakil Presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa mengingatkan masyarakat untuk memilih calon presiden dan calon wakil presiden yang memiliki visi dan misi membangkitkan bangsa Indonesia agar setara dengan bangsa lain di dunia.
"Memilih capres dan cawapres harus berdasar rasional, bukan karena emosional. Karena itu saya harapkan masyarakat memilih dengan hati nurani secara rasional sehingga bisa bangkit bangsa Indonesia ini," kata Ketua Tim Kampanye Capres/Cawapres Prabowo-Hatta di Bali, Ketut Sudikerta di Denpasar, Sabtu.
Ia mengatakan dalam visi dan misi yang disusun memimpin lima tahun ke depan adalah ingin membangkitkan dan memajukan bangsa Indonesia. Di antaranya peningkatan anggaran pendidikan sehingga tahun 2025 semua anak-anak minimal berpendidikan tingkat SMA/SMK, bahkan bisa lulus sarjana.
"Pendidikan masyarakat harus berkualitas, karena itu anggaran pendidikan harus ditingkatkan. Termasuk pendidikan 12 tahun agar menjadi tanggung jawab negara," katanya.
Sebelumnya, pada Deklarasi Tim Kampanye Prabowo-Hatta di Bali, calon wakil presiden Hatta Rajasa mengatakan dalam bidang pembangunan yang selama ini belum tercapai selama 10 tahun kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), maka menjadi kewajiban presiden mendatang melanjutkan program pembangunan tersebut.
"Menjadi kewajiban bagi presiden lima tahun ke depan melanjutkan program pembangunan. Saya bersama bapak Prabowo sudah merencanakan semua itu, jika rakyat memberi amanah bagi kami menjadi presiden dan wakil presiden," katanya.
Hatta lebih lanjut mengatakan ke depan pihaknya akan melanjutkan pembangunan dibidang infrastruktur vital yang selama ini belum terbangun di seluruh daerah di Tanah Air.
"Kami dalam perencanaan pembangunan jangka panjang dalam bidang infrastruktur akan melanjutkan pembangunan di seluruh daerah, sehingga pemerataan pembangunan tercapai seluruhnya," ujarnya.
Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden pada 9 Juli 2014 diikuti dua pasang kandidat, yakni Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dengan nomor urut satu dan Joko Widodo-Jusuf Kalla nomor urut dua. (WDY)