Jakarta (Antara Bali) -
Kalangan pariwisata memberikan apresiasi baik visi, misi dan program
capres Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) terkait pembangunan
pariwisata jika terpilih menjadi presiden pada Pilpres 2014.
Ketua
Umum DPP Indonesia Congress and Convention Association (Incca) Iqbal
Alan Abdullah yang juga Vice President The Asian Federation of
Exhibition and Convention Associations (AFECA) mengemukakan hal tersebut
di Jakarta, Minggu.
Iqbal mengatakan, visi-misi yang disampaikan
Jokowi-JK jauh lebih komprehensif meliputi upaya pengembangan
destinasi, pemasaran hingga target-target untuk lima tahun ke depan.
"Saya
terus terang senang karena Jokowi-JK menaruh perhatian besar terhadap
persoalan pariwisata, apalagi dilengkapi dengan target yang hendak
dicapai. Konsepnya jauh lebih baik karena keduanya punya pengalaman
tersendiri soal pariwisata," kata anggota Fraksi Partai Hanura DPR itu.
Menurutnya,
baik Jokowi maupun Jusuf Kalla merupakan dua pemimpin yang memiliki
pengalaman dalam memajukan pariwisata. Jokowi membuat pariwisata di Solo
melesat, begitu juga saat memimpin Jakarta. Kemudian Jusuf Kalla saat
menjadi wapres bertanggung jawab langsung mengoordinasikan pariwisata
sehingga sejak 2004--2009 pariwisata RI bangkit.
Iqbal
menjelaskan, dalam visi-misi yang sudah diserahkan ke KPU, Jokowi-JK
memadukan pembangunan "karakter" dan "potensi" pariwisata sejalan dengan
judul visi dan misi "Jalan Perubahan untuk Indonesia yang Berdaulat,
Mandiri dan Berkepribadian".
Dalam visi-misi itu disebutkan,
Jokowi-JK akan melakukan pengembangan kawasan pariwisata berbasis
segitiga emas pariwisata di titik strategis kawasan Indonesia untuk
membangun intersullar tourism dan budaya lokal seperti kawasan
Bunaken-Wakatobi-Raja Ampat.
Lalu memfasilitasi promosi dan
keterlibatan rakyat dalam pendidikan kebudayaan, pengelolaan lokasi dan
dukungan kebijakan untuk memfasilitasi pengembangan ekonomi kreatif
berbasis pada eco-tourism.
Menurut Iqbal, Jokowi-JK memadukan
konsep destinasi ini dengan pengembangan infrastruktur pariwisata
sebagai daya ungkit pembangunan nasional, keterkaitannya dengan budaya
dan ekonomi lokal, ekonomi kreatif hingga kebijakan anggaran pembangunan
untuk peningkatan sektor pariwisata dengan target output kemampuan
untuk mendatangkan jumlah wisatawan dan outcome menggerakkan sektor
ekonomi lokal dan nasional.
Mengenai target kunjungan wisatawan
asing sejumlah 20 juta orang sampai tahun 2019, Iqbal menyebutnya sangat
realistis karena dikaitkan dengan kebijakan anggaran.
"Itu hal
realistis meskipun harus kerja ekstra keras. Saya katakan tadi, ke depan
eranya bekerja, bekerja dan bekerja. Semangatnya perubahan. Jika Anda
diberikan anggaran besar, Anda belanjanya dengan benar, dan Anda
berkomitmen tinggi untuk transparansi, maka hasilnya akan besar,"
demikian Iqbal Alan Abdullah.
Pemilu Presiden, 9 Juli 2014 akan
diikuti dua pasangan capres dan cawapres, yaitu Prabowo Subianto-Hatta
Rajasa dan Jokowi Widodo-Jusuf Kalla.(WDY)
Kalangan Pariwisata Apresiasi Visi-Misi Jokowi
Senin, 2 Juni 2014 8:00 WIB