Bandung (Antara Bali) - Industri nonmigas nasional tumbuh sekitar 5,56 persen pada
triwulan pertama tahun ini, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan
ekonomi sebesar 5,21 persen.
"Kami optimistis pertumbuhan industri nasional sampai akhir tahun
masih menembus kisaran enam persen," kata Sekjen Kementerian
Perindustrian (Kemenperin) Anshari Bukhari, di sela-sela peninjauan area
Pameran Produksi Indonesia (PPI), di Bandung, Jawa Barat, Minggu.
Kemenperin, lanjut dia, menargetkan pertumbuhan industri nasional sebesar 6,5 persen pada 2014.
"Kalaupun ada koreksi pertumbuhan industri, saya kira tidak banyak, masih dapat enam persen," ujar Anshari optimistis.
Ia mengatakan sejumlah kelompok industri masih akan menyumbang
pertumbuhan yang besar antara lain industri makanan dan minuman,
industri alat angkut, mesin dan peralatannya, serta industri berbasis
pertanian dan perkebunan (agro).
"Pelarangan ekspor minerba (mineral dan batu bara) juga akan memberi
dampak pada pertumbuhan industri di sektor logam," kata Anshari.
Selain itu, ia menilai investasi asing maupun domestik masih
mengalir ke Indonesia, dan konsumsi dalam negeri juga masih besar, serta
nilai tukar dolar yang masih tinggi memberi stimulasi pada peningkatan
ekspor produk agro.
"Hal itu membuat kami masih optimistis pertumbuhan industri bisa mencapai setidaknya enam persen," ujar Anshari.
Berdasarkan data Kemenperin, pada triwulan pertama 2014, sejumlah
industri yang mampu mendulang pertumbuhan tinggi antara lain kelompok
industri makanan, minuman, dan tembakau (9,47 persen), industri alat
angkut, mesin, dan peralatan (6,03 persen), serta industri barang kayu
dan hasil hutan lainnya (5,17 persen).
Sementara itu, investasi sektor industri pada periode yang sama
untuk penanaman modal dalam negeri (PMDN) naik 1,73 persen menjadi
Rp11,11 triliun, dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sedangkan
penanaman modal asing turun 23,47 persen menjadi 3,49 miliar dolar AS.
(WDY)
Industri Nonmigas Tumbuh 5,56 Persen
Minggu, 25 Mei 2014 20:52 WIB