Jakarta (Antara Bali) - Pertumbuhan industri pengolahan nonmigas periode Januari-September 2014 mencapai 5,30 persen, lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi (PDB) yang sebesar 5,11 persen.
"Pertumbuhan industri pengolahan nonmigas ini mengalami perlambatan dibandingkan 2013 lalu yang mencapai 6,33 persen," kata Menteri Perindustrian Saleh Husin saat menggelar konferensi pers akhir tahun di Jakarta, Senin.
Menperin mengatakan, perlambatan terjadi karena beberapa investor memilih melihat dan menunggu untuk berinvestasi karena faktor politik dengan penyelenggaraan Pemilihan Umum 2014.
"Kebanyakan investor masih melihat dan menunggu. Saya kira nanti di 2015 kami sangat yakin bahwa akan ada peningkatan pertumbuhan dengan berbagai langkah yang akan kami lakukan," ujar Menperin.
Menperin menambahkan, industri pengolahan nonmigas memberikan kontribusi terhadap PDB sebesar 20,65 persen, merupakan yang tertinggi dibandingkan sektor-sektor lainnya.
Menurut Menperin, ekspor produksi industri pada Januari-September 2014 sebesar 87,85 miliar dollar AS, meningkat 5,45 persen dibandingkan periode yang sama pada 2013 dan memberikan kontribusi terhadap total ekspor nasional sebesar 66,20 persen.
Sedangkan, tambah Menperin, terjadi penurunan defisit neraca ekspor-impor produk industri pada Januari-September 2014, yang mencapai minus 5,22 miliar dollar, jika dibandingkan pada 2013 yang mencapai minus 67,70 persen.
Menperin menyampaikan, nilai investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sektor industri pada Januari-September 2014 adalah sebesar Rp41,84 triliun atau tumbuh 9,28 persen dari periode yang sama pada 2013.
Pada investasi Penanaman Modal Asing (PMA), tambah Menperin, nilainya mencapai 10,15 miliar dollar AS atau turun sebesar 18,33 persen dibandingkan periode yang sama pada 2013. (WDY)