Gianyar (Antara Bali) - Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat mengembangkan sejumlah peralatan berteknologi untuk mengawasi kawasan perbatasan dengan negara tetangga.
"Kami sudah melakukan riset pengembangan sehingga yang semula pengamanan perbatasan dengan manual dan prajurit, ke depan mudah-mudahan menggunakan peralatan dari hasil riset," kata Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Budiman di Gianyar, Bali, Sabtu.
Menurut dia, dari hasil riset, pihaknya bisa mengembangkan stasiun transmiter atau "Open Base Transmitter Statiton" (BTS) dan multirotor (alat pemindai jarak jauh) untuk kepentingan pengawasan.
"Kami memiliki alat yang bisa dioperasionalkan pada jarak jauh pada titik tertentu yang dikendalikan dari jarak jauh," imbuhnya.
Pihaknya akan memprioritaskan pengembangan teknologi itu tahun 2014 dan ditargetkan bisa digunakan secara lengkap tahun 2015.
Peralatan seperti Multirotor itu akan diprioritaskan pada tiga negara yang berbatasan langsung dengan daratan Indonesia di antaranya Papua Nugini, Timor Leste, dan Malaysia.
"Kami mulai membeli sebagian hasil riset yang mulai kami produksi terutama yang murah tetapi bermanfaat untuk digunakan terlebih dulu," ucapnya.
Sementara itu pada pulau terluar, pihaknya telah menempatkan personel dengan kegiatan patroli terbatas.
Indonesia setidaknya berbatasan langsung dengan 10 negara baik kawasan darat dan laut yakni Malaysia, Singapura, Timor Leste, Vietnam, Papua Nugini, Australia, Thailand, India, dan Filipina. (WRA)
TNI AD Kembangkan Teknologi Awasi Kawasan Perbatasan
Sabtu, 24 Mei 2014 14:57 WIB