Jakarta (Antara Bali) - Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan mencatat
realisasi defisit anggaran per 31 Maret 2014 telah mencapai Rp2,2
triliun atau 1,2 persen dari target dalam APBN sebesar Rp175,4 triliun.
Keterangan Direktorat Jenderal Perbendaharaan yang diterima di
Jakarta, Rabu, menyebutkan defisit tersebut berasal dari pendapatan
negara yang mencapai Rp288,7 triliun atau 17,3 persen dari target
Rp1.667,1 triliun dan belanja negara senilai Rp286,5 triliun atau 15,6
persen dari pagu Rp1.842,5 triliun.
Dari realisasi pendapatan negara, penerimaan perpajakan mencapai
Rp288,6 triliun atau 17,3 persen dari target Rp1.280,4 triliun dan
penerimaan negara bukan pajak mencapai Rp42,2 triliun atau 10,9 persen
dari target Rp385,4 triliun.
Selain itu, penerimaan pajak penghasilan telah mencapai Rp121,7
triliun atau 20,8 persen dari target Rp586,3 triliun dan pajak
pertambahan nilai mencapai Rp83,8 triliun atau 17 persen dari target
Rp493 triliun.
Sementara, dari realisasi belanja negara, belanja pemerintah pusat
telah mencapai Rp164,7 triliun atau 13,2 persen dari pagu Rp1.249,9
triliun dan transfer ke daerah Rp121,9 triliun atau 20,6 persen dari
pagu Rp592,6 triliun.
Realisasi belanja pegawai mencapai Rp55 triliun atau 20,9 persen dari
pagu Rp263 triliun, belanja barang Rp14,9 triliun atau 7,9 persen dari
pagu Rp188,9 triliun dan belanja modal Rp7,8 triliun atau 3,4 persen
dari pagu Rp229,5 triliun.
Sedangkan, realisasi belanja subsidi energi telah mencapai Rp36,6
triliun atau 13 persen dari pagu Rp282,1 triliun yang terdiri atas
subsidi BBM Rp20 triliun atau 9,5 persen dari pagu Rp210,7 triliun dan
listrik Rp16,6 triliun atau 23,2 persen dari pagu Rp71,4 triliun.(WDY)
Defisit Anggaran Capai Rp2,2 Triliun
Rabu, 14 Mei 2014 14:15 WIB