Negara (Antara Bali) - Orang tua di Kabupaten Jembrana, akan dilibatkan untuk mencegah anak mereka yang menjadi tenaga magang di Jepang kabur, karena tergiur bayaran yang lebih tinggi.
"Ada beberapa tenaga magang yang kami kirim kabur, karena iming-iming gaji lebih tinggi dari pihak lainnya. Hal ini harus diperbaiki, antara lain dengan membuat sistem yang melibatkan orang tua mereka," kata Bupati Jembrana, I Putu Artha, saat menerima perwakilan Agrisistem Cooperation dari Jepang, Keiko Nakajima, di Negara, Selasa.
Menurutnya, tenaga magang yang kabur dan bekerja di tempat lain tersebut, berani menghadapi resiko hukum sebagai tenaga kerja ilegal di negara tersebut.
"Kejadian tersebut mencoreng citra Pemkab Jembrana, yang bekerjasama dengan beberapa koperasi di Jepang, dalam pengiriman tenaga magang ini. Kasihan juga tenaga magang yang bekerja dengan benar, ikut terkena getahnya gara-gara ulah segelintir temannya," katanya.
Sementara Kepala Dinas Tenaga Kerja Dan Kesos Jembrana, I Made Budiasa mengatakan, dari kerjasama dengan lima lembaga di Jepang, sejak tahun 2012, pemkab mengirim 80 tenaga magang.
Mereka bekerja di berbagai bidang seperti pertanian, peternakan serta industri lainnya.
Terkait dengan kedatangan Keiko, ia mengatakan, koperasi tersebut merupakan mitra terbesar, dengan tenaga magang sebanyak 42 orang asal Kabupaten Jembrana.
Dari pertemuan dengan Artha, Keiko sepakat untuk menerima 40 tenaga magang dari Jembrana, setiap tahunnya.(GBI)