Surabaya (Antara Bali) - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mohammad Nuh, menegaskan,
pernyataannya tentang mobil SMK dan mobil listrik nasional (Molina)
tidak terkait persoalan politik sama sekali, kecuali faktor teknologi
semata.
"Saya ingin menegaskan kembali tentang pernyataan saya terkait
mobil SMK dan Molina. Tidak ada niat apa pun ketika saya bicara itu saat
pameran dan peluncuran Molina pada 2 Mei lalu, tapi saya paham tahun
ini tahun politik," katanya, dalam rilisnya, Minggu.
Dalam pernyataan sikap itu, Nuh menduga ada pihak-pihak yang
mencoba sengaja memberi makna lain dan memperluas persoalan di luar
konteks teknologi.
"Saya memahami itu karena sekarang tahun politik. Itu sebabnya saya
perlu meluruskan dan menegaskan apa yang saya sampaikan agar tidak
disalahpahami," kata mantan rektor ITS Surabaya itu.
Menurut Nuh, ungkapannya tentang mobil SMK dan Molina tidak lain
untuk menjelaskan dua konsep pengembangan yang berbeda. Mobil SMK itu
konsepnya merakit dari komponen-komponen yang sudah ada tanpa melalui
riset.
"Lain halnya dengan Molina yang berbasis pada riset untuk menguasai
teknologinya, jadi keduanya memiliki konsep yang berbeda, karena konsep
satunya hanya merakit, sehingga jika akan diproduksi secara massal
masih membutuhkan kajian-kajian," tuturnya.
Namun, Molina yang diawali riset, maka pijakannya cukup jelas dalam
konsepnya, sehingga ke depan jika akan diproduksi massal akan nisbi
lebih mudah. "Itu yang ingin saya sampaikan, tidak kurang dan tidak
lebih," ucapnya.
Secara terpisah, Rektor ITS, Prof Tri Yuwono, menegaskan, Molina
yang telah selesai dirancang tim ITS dan diluncurkan menteri pendidikan
dan kebudayaan pada 2 Mei itu memang masih bersifat uji coba.
"Yang jelas, uji coba itu saja sudah menunjukkan bahwa kita sudah
menguasai teknologinya, tapi untuk produksi massal perlu penguasaan
bidang lain, seperti rekayasa pembuatan motor penggerak dan sistem
mekanik di dalam negeri," ujarnya.
Ia memprediksi perubahan Molina dari uji coba hingga produksi akan
memerlukan waktu hingga lima tahun mendatang. "Kalau sekarang sudah uji
coba, insya-Allah produksi Molina akan terwujud pada 2019-2020,"
ucapnya. (WDY)
Mobil SMK-Molina Tidak Terkait Politik
Minggu, 4 Mei 2014 20:58 WIB