Jakarta (Antara Bali) - Staf Khusus Menteri Pemuda dan Olahraga, Heru Nugroho, menyesalkan insiden Surabaya, yang berintikan tokoh sentral bossnya, Roy Suryo, yang menteri pemuda dan olahraga, di salah satu rumah makan di Surabaya, Minggu (23/3).
Secara sederhana begini, Suryo yang juga fungsionaris Partai Demokrat itu makan di satu rumah makan sederhana di Kota Pahlawan itu. Menunya sangat merakyat: rawon setan, yang sedapnya sungguh ternama itu.
Makan-makan selesai, dan Suryo beserta rombongan berlalu meninggalkan rumah makan itu. Di sinilah lalu insiden Surabaya itu terjadi: Suryo kaget begitu tahu bahwa makan siangnya itu belum dibayar.
Kontan saja, insiden Surabaya itu jadi ramai dibahas di berbagai media sosial, bergabung dengan foto peluk boneka beruang Teddy oleh salah satu calon kontestan Pemilu 2014, yang juga taipan nasional itu.
Pasalnya, sekarang tensi politik sedang naik, kini musim kampanye menuju Pemilu 2014, baik di tataran legislatif apalagi eksekutif nanti.
Dampak dari insiden yang langsung diberitakan media, kata Nugroho, bossnya itu seolah disudutkan meski insiden itu bukan sepenuhnya kesalahan orang nomor satu di kementerian itu.
"Saya sangat menyesalkan peristiwa tersebut sehingga berdampak pada pemberitaan. Padahal kejadian itu adalah masalah mis komunikasi saja," kata Nugroho, saat dikonfirmasi dari Jakarta, Senin.
Nugroho yang saat ini mendampingi Suryo di Yogjakarta menjelaskan, meski ada masalah miskomunikasi terkait pembayaran makan di rumah makan rawon setan itu, pihaknya telah "menyelesaikan" hal itu. Tidak jelas benar apa yang dia maksud dengan "menyelesaikan" itu.
"Terus terang, kondisi ini sangat mengganggu kegiatan menteri.Yang jelas kami telah menyelesaikan hal ini," kata Nugroho. (WDY/ADT)
Kementerian Pemuda dan Olahrag Sesalkan "Insiden Surabaya"
Selasa, 25 Maret 2014 6:11 WIB