Jakarta (ANTARA News) - Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo
masih berharap Komite Olahraga Nasional Indonesia dan Komite Olimpiade
Indonesia bisa bersatu demi peningkatan prestasi olahraga Indonesia pada
ajang internasional.
"Sebenarnya itu pekerjaan rumah yang besar.
KONI-KOI harus disatukan melalui perubahan Undang-undang Sistem
Keolahragaan Nasional No. 3 tahun 2005," kata Roy di sela-sela
penyambutan Kontingen Indonesia dalam Asian Paragames 2014 di Bandara
Internasional Soekarno-Hatta Tangerang, Sabtu.
Roy mengatakan Mahkamah Konstitusi akan memutuskan perubahan undang-undang itu dalam waktu dekat.
"Tapi saya berharap olahraga Indonesia dapat bersatu karena sudah
lama terkotak-kotak. Bukti prestasi olahraga Indonesia seperti pada
Asian Paragames 2014 ini. Jika diurus satu instansi seperti ini ternyata
sangat berprestasi," ujar Roy.
Atlet-atlet paragames, lanjut Roy, tidak dapat dibedakan hak mereka
dengan atlet-atlet non-paragames menyusul prestasi mereka di ajang
ASEAN Paragames 2014 dan Asian Paragames 2014.
Terkait calon menteri pemuda dan olahraga Kabinet Indonesia Hebat
Joko Widodo-Jusuf Kalla, Roy mengatakan akan mendukung sepenuhnya
menteri yang baru itu.
"Siapa pun menpora yang baru mari dukung beliau. Saya pun akan
berdri di belakang beliau untuk membantu semua program di kemenpora,"
kata politikus Partai Demokrat itu.
Sebelumnya pada awal Oktober, Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia
(KOI) Rita Subowo mengatakan konflik antara lembaga yang dipimpinnya
dengan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) terkait
ketidaksinergian dan ketimpangan wewenang yang bisa mengancam posisi
Indonesia sebagai tuan rumah Asian Games 2018.
"Jika ada masalah lagi dan ini diketahui oleh Komite Olimpiade
Dunia (IOC) maka Indonesia dipastikan akan dihukum seperti yang terjadi
pada Turki, India, dan Kuwait. Bisa jadi batal menjadi tuan rumah Asian
Games 2018," kata Rita. (WDY)
Roy Suryo Berharap KONI-KOI Bersatu
Sabtu, 25 Oktober 2014 20:43 WIB