Denpasar (Antara Bali) - Badan Narkotika Provinsi Bali melakukan tes narkoba terhadap ratusan pegawai negeri sipil di lingkungan Sekretariat Daerah Pemerintah Provinsi Bali.
"Tingginya permintaan narkoba mendorong kami untuk semakin rutin menggelar tes urine baik di instansi pemerintah, kampus, maupun yang lainnya," kata Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat Badan Narkotika Provinsi Bali, I Nyoman Artana, di Denpasar, Senin.
Sedikitnya 266 PNS di Kantor Gubernur Bali itu menjalani tes narkoba di antaranya pejabat eselon dua dan eselon tiga.
Ia mengatakan menyambut positif langkah sejumlah instansi termasuk pemerintah yang meminta BNN untuk melakukan tes urine, mengecek kandungan narkoba di kalangan abdi negara.
"Ini semakin menumbuhkan kesadaran masyarakat dan pihak terkait untuk memproteksi lingkungannya dari pengaruh bahaya narkoba," ujarnya.
Artana menjelaskan bahwa pihaknya tidak ada misi khusus yang diincar dalam pelaksanaan tes narkoba itu mengingat instansi yang dituju terlebih dulu diacak.
"Pengambilan lokasinya kami lakukan secara acak dan bergilir," tambahnya.
BNP Bali tengah gencar melakukan sosialisasi dan tes narkoba ke sejumlah instansi salah satunya menyasar kampus.
Bahaya narkoba, kata dia, saat ini mengancam hampir semua komponen masyarakat baik pelajar maupun masyarakat umum berbagai kalangan yang masih berusia produktif.
Selama ini angka pecandu narkoba di Indonesia dari tahun ke tahun selalu meningkat.
Sebagian besar para pecandu berusia produktif, salah satunya kalangan pelajar dan mahasiswa.
Data dari BNN Bali, berdasarkan penelitian Universitas Indonesia dengan BNN pada tahun 2011, tercatat angka pecandu narkoba diperkirakan mencapai 1,8 persen dari jumlah penduduk atau sekitar 50.553 orang. (WDY)