Denpasar (Antara Bali) - Tanaman cengkeh milik petani di Bali yang terserang penyakit jamur akar putih (JAP) mencapai sekitar 1.700 hektare, jumlah itu relatif sedikit jika dibandingkan luas areal tanaman yang tercatat 15.415 hektare.
"Tingkat serangan pada tanaman cengkeh itu sesuai pengamatan di lapangan, sebagian besar tergolong ringan tetapi ada juga yang berat," kata Kepala Dinas Perkebunan Bali Ir Dewa Made Buana Duwuran, MP di Denpasar Jumat.
Ia menyarankan, untuk mengendalikan serangan JAP tersebut, petani bisa menebarkan Jamur Trichoderma sp di sekitar tanaman yang terserang penyakit dan jamur ini akan bisa mengurangi serangan dari penyakit yang menyerang pada akar tanaman.
Disamping itu, daun cengkeh yang jatuh dari pohonnya jangan terlalu dihabiskan supaya tingkat kelembabannya tetap terjaga dan kondisi itu pula bisa menghambat perkembangan penyakit pada tanaman cengkeh tersebut, katanya.
Dinas Perkebunan berupaya memperbanyak Jamur Trichoderma sp, sebagai predator penyakit JAP pada tanaman cengkeh yang ada. Sebelum ada Jamur ini dalam jumlah mencukupi, petani perlu menebarkan dedaunan di bawah tanaman sebagai pelembab, katanya.
Serangan Jap pada tanaman Cengkeh di Bali masih terkendali, kata dia saat ditanyakan dengan adanya serangan penyakit tanaman itu, pemerintah Kabupaten Buleleng menghentikan usaha penyulingan daun cengkeh di daerah itu.
Penghentian penyulingan daun cengkeh berdasarkan peraturan bupati tersebut, guna menghindari pengambilan daun cengkeh dari areal tanaman, sebab pengambilna daun cengkeh untuk bahan baku minyak maka terjadi serangan JAP pada tanaman cengkeh.
Penghentian penyulingan daun cengkeh di Buleleng, Bali utara, ditanggapi pro dan kontra oleh masyarakat setempat, karena akan ada pemutusan hubungan kerja dari masyarakat yang selama ini tertampung dalam usaha penyulingan itu.
Dewa Made Duwuran mengatakan, serangan penyakit JAP sebenarnya bisa ditanggulangi asalkan petani mau secara disiplin menebar Jamur Trichoderma sp, atau jangan mengambil daun cengkeh hingga habis di bawah tanaman itu.
Daun cengkeh bisa saja diambil untuk bahan baku penyulingan asalkan diganti dengan dedaunan yang lainnya sehingga tingkat kelembabannya terjamin sehingga mampu menghambat perkembangan penyakit JAP, katanya. (WRA)
1.700 Ha Tanaman Cengkeh Di Bali Terserang JAP
Jumat, 24 Januari 2014 18:57 WIB