London (Antara Bali) - Indonesia terus berkomitmen dalam mengimplementasikan program-program REDD+ yang disepakati antara Pemerintah Indonesia-Norwegia yang terpelihara dengan baik hingga saat ini.
Hal ini diutarakan Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) RI Oslo, S. Sayoga Kadarisman saat membuka Indonesian Update Forum bertema `Promoting Sustainable Creative Industries and Eco-Tourism in Indonesia yang diadakan di KBRI Oslo, Senin(13/1).
Ketua Pelaksana kegiatan ini yang sekaligus menjabat sebagai Sekretaris Pertama bidang Ekonomi KBRI Oslo, Hartyo Harkomoyo kepada Antara London, Selasa mengatakan acara diawali dengan film dokumenter berjudul `Non-Timber Forest Products¿ produksi Satgas REDD+ dan INFIS.
Paparan diskusi bertema `Turning Market Potentital into Sustainable Business to Address the Challenge of Climate Change¿ ini mengundang sejumlah pemangku kepentingan terkait di sektor pemerintah, LSM, akademisi dan pelaku usaha di Norwegia.
Forum ini merupakan sarana bagi KBRI Oslo untuk memberikan update kepada para pemangku kepentingan di Norwegia terhadap berbagai perkembangan di Indonesia, yang difokuskan pada perlunya melibatkan masyarakat lokal didalam pengelolaan hutan secara lestari dalam mewujudkan pembangunan sektor kehutanan yang rendah karbon didalam pelaksanaan program REDD+.
Sebanyak 12 orang pemangku kepentingan dan relasi KBRI Oslo dari kalangan industri dan organisasi masyarakat hadir dalam kesempatan ini, antara lain wakil dari Virke (Asosiasi Perusahaan Norwegia), Statoil, Rainforest Foundation, Norway Forestry Group, dan Athena Prosjekt.
Pengelolaan hutan secara lestari yang memastikan reduksi emisi karbon, mesti berjalan seiring dengan penguatan ekonomi masyarakat yang hidupnya bergantung kepada hutan.
Hal ini bisa dilakukan dengan menguatkan industri kreatif yang berbahan sustainable timber dan non-timber forest product, contohnya seperti Yanava Gitar yang dibuat dari kayu bersertifikat FSC dari Community Forest di Kulon Progo, Yogyakarta, serta produk-pruduk dari hutan Kalimantan yang diangkat oleh Borneo Chic, kata Sayoga. (*/ADT)
Indonesia Berkomitmen Lestarikan Hutan
Selasa, 14 Januari 2014 7:47 WIB