Denpasar (Antara Bali) - Banyak anak muda di Kota Denpasar, Bali yang belajar olahraga bela diri cabang karate tidak menginginkan masuk ke bidang prestasi, tetapi cukup untuk bekal sebagai sarana bela diri atau bertahan diri dari serangan pihak lain.
"Banyak anak muda belajar olahraga bela diri jenis karate tidak meneruskan untuk olahraga prestasi untuk bergabung ke PON misalnya, tetapi berlatih hanya untuk bela diri saja," kata seorang pelatih Karateka Dan III Anak Agung Raka Arnawa SHMH di Denpasar, Senin.
Mereka itu tekun melakukan latihan bela diri dengan gerakan-gerakan yang ada di aliran karate, kemudian ditambah dengan memperdalam masalah pembinaan mental demi kesehatan, bela diri dan mempertahankan diri jika ada serangan.
Memang tidak semua anak muda dan remaja yang belajar olahraga bela diri jenis karate untuk mencapai prestasi tetapi sudah banyak memperdalam gerakan bela diri hanya untuk kesehatan dan bertahan, kata dia.
Latihan bersama yang berlangsung sehari itu diikuti sekitar 200 karateka dari kalangan anak pelajar dan mahasiswa dalam rangka pembinaan mental, memantapkan teknik agar mampu meningkatkan kemampuannya.
Arnawa pelatih karateka Bali Karate Camp (BKC) di Denpasar yang dipimpinnya itu melakukan latihan bersama selain meningkatkan kemampuan para karateka muda juga menambah jam terbang para pelatih yang nantinya dipersiapkan untuk naik tingkat.
"Para pelatih juga dalam waktu singkat ada diprogramkan untuk ujian kenaikan DAN dengan peserta lebih dari seratus orang di Bali dengan penguji yang didatangkan dari Jepang, saya sendiri salah satu persertanya," kata Arnawa.
Karateka asal Jepang juga senang bisa ke Bali, sambil menguji para pelatih yang ada juga ingin mengetahui dari dekat perkembangan olahraga beladiri ini di Pulau Dewata, sebab karate di Bali terdiri dari berbagai aliran. (WRA)