Denpasar (Antara Bali) - Ratusan sopir taksi dari berbagai operator menggelar aksi demonstrasi mendesak segera diterbitkannya izin baru operasional 600 armada taksi serta menolak "sweeping" terhadap operator Bali Taksi.
"Kami mendesak dewan segera menuntaskan masalah perizinan Bali Taksi. Kami menolak segala bentuk tekanan pihak manapun, seperti 'sweeping' terhadap para sopir taksi," kata Asmara perwakilan pendemo saat beraksi di kantor DPRD Bali di Denpasar, Kamis.
Mereka menggunakan armada taksi dari Bali Taksi, Ngurah Rai dan Komotra, langsung menggelar orasi dan membentangkan spanduk serta poster berisi penolakan "sweeping" dan harapan semua pihak agar mamatuhi aturan hukum yang berlaku.
Menariknya, aksi mereka juga diramaikkan dengan iringan baleganjur kelompok kesenian khas Bali, sehingga menambah semangat para pendemo menyampaikan aspirasi mereka.
Aksi yang dimotori Organda Bali itu langsung mendapat perhatian Komisi I dan III yang bersedia menemui para perwakilan pendemo. Saat perwakilan diterima, massa pendemo lainnya terus berorasi dan menyanyikan lagu-lagu perjuangan untuk memompa semangat mereka.
Sekitar satu jam pertemuan tertutup antara dewan, Organda dan perwakilan sopir taksi itu, akhirnya para wakil rakyat menemui para pendemo.
"Kami minta waktu untuk menyampaikan masalah ini ke eksekutif. Dalam dua minggu ke depan dewan akan mengeluarkan rekomendasi dengan koridor hukum yang berlaku," ujar Ketua Komisi I DPRD Bali I Made Arjaya di hadapan ratusan pendemo.
Arjaya berpesan agar para sopir taksi dapat kembali bekerja dengan baik. "Percayakan pada kami untuk menyelesaikan masalah ini dengan eksekutif dan mudah-mudahan ada hasil," katanya.
Ketua Organda Bali IK Eddy Darma Putra mengatakan bahwa pihaknya sudah menyampaikan aspirasi dan berharap dewan betul-betul menuntaskan masalah ini, sehingga tidak terombang ambing, mengingat Bali sebagai pulau pariwisata.
Di hadapan dewan, para sopir taksi ini meminta agar jangan ada "sweeping" terhadap mereka. "Jangan sampai kami di lapangan ada bentrokan karena ada 'sweeping'," kata Asmara dari operator Komotra Bali.
Ia mengemukakan, jika dua minggu lagi tidak ada kepastian, maka mereka mengancam akan kembali demo di dewan dalam jumlah lebih besar.
"Kami minta agar izin operasional 600 unit taksi agar tidak ditunda lagi," kata dia.
Seperti diberitakan, aksi sebelumnya ada kabar "sweeping" terhadap armada Bali Taksi yang masih memakai atribut Blue Bird. Selain itu muncul penolakan dari Paguyuban Jasa Wisata Bali (PJWB), atas rencana penambahan izin operasional baru bagi armada taksi di Pulau Dewata. (*)
Ratusan Sopir Taksi Demo Tolak "Sweeping"
Kamis, 3 Juni 2010 15:04 WIB