Denpasar (Antara Bali) - Menurunnya harga sejumlah komoditas bahan makanan dan kelompok kesehatan menjadi pemicu terjadinya deflasi di Kota Denpasar, Bali sebesar 0,25 persen pada bulan Oktober 2013.
"Kondisi itu lebih baik dibandingkan dengan tingkat nasional yang mengalami inflasi sebesar 0,09 persen," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, I Gede Suarsa di Denpasar, Jumat.
Ia mengatakan, laju inflasi di Kota Denpasar tahun kelender Januari-Oktober 2013 sebesar 6,43 persen dan laju inflasi "year on year" yakni Oktober 2013 terhadap Oktober 2012 sebesar 7,20 persen.
Laju inflasi tersebut berkat turunnya indeks pada kelompok bahan makanan sebesar 1,13 persen dan kelompok kesehatan 0,79 persen.
Gede Suarsa menambahkan, kelompok yang mengalami kenaikan indeks meliputi kelompok sandang 0,32 persen, perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,09 persen.
Selain itu juga kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,08 persen, kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,07 persen. Sedangkan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga tidak mengalami perubahan indeks.
Gede Suarsa menjelaskan, komoditas yang mengalami penurunan harga selama bulan Oktober 2013 antara lain sejumlah komoditas bahan makanan seperti bawang merah, kacang panjang, kangkung, tomat buah, sawi hijau, daging ayam ras dan ikan jingki. (LHS)
Harga Bahan Makanan Picu Deflasi di Denpasar
Jumat, 1 November 2013 16:57 WIB