Singaraja (Antara Bali) - Wakil Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Buleleng I Kadek Setiawan mengajarkan tata cara politik yang santun kepada masyarakat Bali utara.
"Sejak awal terjun ke dunia politik, saya selalu menerapkan tata cara politik yang santun sehingga mampu mengambil kepercayaan masyarakat untuk bisa duduk di DPRD Kabupaten Buleleng selama dua periode," ujarnya saat ditemui dikediamannya di Singaraja, Kabupaten Buleleng, Sabtu.
Menurut dia, politik santun yang dia maksud adalah "menyama braya" (konsep kekeluargaan), Tat Twam Asi yang mengandung makna "aku adalah engkau, engkau adalah aku", dan belajar menerapkan Tri Kaya Parisudha yakni berpikir yang benar (Manacika), berkata yang benar (Wacika), dan berbuat yang benar (Kayika).
Dengan semua konsep itulah yang selalu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan juga selama duduk di kursi legislatif.
Dia mengakui bahwa saat ini masyarakat cenderung apatis terhadap partai politik yang terlihat dari menurunnya jumlah angka pemilih di daerah itu.
Namun dia memiliki konsep tersendiri untuk bisa mengambil hati masyarakat yaitu dengan bergerak langsung ke bawah dan melakukan berbagai upaya untuk bisa membantu masyarakat.
Terbukti dia telah banyak membantu masyarakat dari segi pendidik dan kesehatan.
Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu yakin dengan gebrakan yang langsung menyasar masyarakat bisa mengambil hati masyarakat dan bisa duduk kembali di kursi legislatif.
Sementara itu, Pengamat sosial dan politik I Gede Arya Sena melihat saat ini masyarakat cenderung apatis terhadap partai politik karena banyaknya kader parpol yang duduk di kepala daerah cenderung menyimpang dari visi misinya.
"Dengan demikian, pada pemilihan umum 2014 akan terjadi penurunan jumlah pemilih dibandingkan tahun-tahun sebelumnya," ujanrya.
Menurut dia, upaya yang harus dilakukan oleh parpol dan juga kader-kadernya adalah terjun ke bawah dan melakukan perubahan untuk rakyat.
Jika konsep itu diterapkan maka dia yakin partispasi pemilih pada 2014 akan meningkat. (WRA)