Nusa Dua (Antara Bali) - Pengusaha restoran di kawasan wisata Nusa Dua mengeluh dan merugi karena sangat langka wisatawan yang berkunjung ke restoran akibat ketatnya pengamanan di kawasan tempat KTT APEC.
"Kami merugi dan omzet restoran menurun cukup drastis, karena kawasan Nusa Dua disteril dan dijaga ketat oleh aparat keamanan," kata Suwirya, pengelola restoran di Nusa Dua, Minggu.
Ia mengatakan dengan diselenggarakannya Konferensi Tingkat Tinggi Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (KTT APEC), khususnya di kawasan Bali Colection Nusa Dua dari segi penghasilan sangat menurun.
"Biasanya setiap hari penghasilan mencapai Rp10-20 juta, namun dengan adanya kegiatan internasional ini paling sehari penghasilan Rp2 juta," katanya.
Suwirya mengharapkan ke depannya bila melakukan kegiatan internasional di kawasan Nusa Dua agar memikirkan dampak kerugian yang ditimbulkan terhadap masyarakat sekitar.
"Memang kalau kegiatan KTT APEC ini berhasil harapannya kunjungan wisatawan akan meningkat. Tapi sebaiknya kegiatan internasional tidak saja di Bali, tapi sebaiknya di DKI Jakarta saja," katanya.
Selain itu, kata dia, pihaknya merugi puluhan juta rupiah selama sepekan berlangsungnya KTT APEC ke-21 di Pulau Dewata hingga 8 Oktober mendatang.
"Jelas kami merasa rugi, karena omzet sebanyak itu cukup sulit didapat dalam bulan ini, terlebih bulan ini banyak kegiatan ritual keagamaan," ujarnya. (WRA)
Pengusaha Restoran Di Kawasan Nusa Dua Merugi
Minggu, 6 Oktober 2013 21:40 WIB