Denpasar (Antara Bali) - Bupati Badung Anak Agung Gde Agung mengaku bangga dengan suksesnya kegiatan Konferensi Tingkat Tinggi Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (KTT APEC) diselenggarakan di Nusa Dua, Bali, yang berakhir pada Selasa (8/10).
"Kami bangga dengan suksesnya kegiatan konferensi internasional tersebut. Karena tidak terlepas juga dukungan semua pihak dan masyarakat, khususnya warga Badung," kata Agung Gde Agung di Mangupura, Kabupaten Badung, Kamis.
Menurut Ketua Panitia Bidang Sarana dan Prasarana KTT APEC itu, kegiatan yang mendatangkan kepala negara dan kepala pemerintahan serta ribuan peserta tersebut sangat menguras energi. Karena dalam upaya untuk bisa menyediakan sarana dan prasarana memadai.
"Semua sarana dalam kegiatan itu harus lengkap sesuai dengan perencanaan yang telah dijadwalkan pihak panitia," kata Bupati Gde Agung, saat bertatap muka dengan Kepala Biro Perum LKBN Antara Bali Made Tinggal Karyawan beserta pewarta lainnya.
Bupati Gde Agung menuturkan dalam mempersiapkan sarana kegiatan. Salah satunya membangun media center harus kerja keras menyediakan tempat dengan kapasitas mencapai ribuan jurnalis serta dilengkapi jaringan internet berkapasitas tinggi.
"Itu salah satu tantangan yang harus disediakan, karena jurnalis dari dalam negeri dan luar negeri supaya lancar mengirim berita maupun gambar televisi secara cepat," ujar Bupati Badung yang didampingi Sekda Kompyang R Swandika dan Kabag Humas Anak Agung Raka.
Bupati Gde Agung mengatakan pihaknya mendapat apresiasi dan pujian dari peserta KTT APEC, karena selama kegiatan APEC diberbagai negara, baru kali ini paling sukses.
"Karena selain peserta melakukan konferensi, juga diajak pihak panitia mengunjungi objek-objek wisata bersejarah dan terkenal di dunia, di antaranya Pura Taman Ayung, Mengwi (Badung), Kerta Gosa di Kabupaten Klungkung, Taman Safari dan Marine Park di Kabupaten Gianyar," ujarnya.
Begitu juga, kata dia, para awak media juga diberikan kesempatan untuk mengunjungi objek-objek wisata di Pulau Dewata.
"Ini sebagai suguhan yang akan terus dikenang bagi jurnalis, baik dalam negeri maupun asing. Sehingga sekembali ke negaranya akan lebih banyak menulis pengalamannya terkait objek-objek wisata yang sempat dikunjungi," katanya. (WRA)