Denpasar (Antara Bali) - Organisasi pengairan tradisional bidang pertanian (subak) di Bali yang telah diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya dunia perlu penanganan secara lebih serius, kata Guru Besar Universitas Udayana I Wayan Windia.
Profesor Dr. I Wayan Windia yang juga Ketua Pusat Penelitian Subak Unud di Denpasar, Sabtu, menegaskan bahwa penanganan terhadap petani secara lebih intensif dan komprehensif agar petani yang notabene anggota subak dapat merasakan makin membaiknya tingkat kesejahteraan mereka.
Ia mengatakan bahwa sistem budaya subak yang telah diakui sebagai warisan budaya dunia (WBD) oleh UNESCO itu berkat memiliki keunikan, yakni adanya penerapan filosofi Tri Hita Karana dalam pengelolaan irigasi dan pertanian di lahan sawah.
Hal itu sekaligus menjadi daya tarik wisatawan dalam dan luar negeri saat menikmati liburan di Pulau Dewata. (M038)