Lumajang (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengharapkan kegiatan perjalanan suci atau "tirtayatra" ke dua pura di Jawa Timur memberikan vibrasi positif bagi pembangunan daerah khususnya sumber daya manusia.
"Mudah-mudahan ini (tirtayatra) bisa terus kita lakukan dan memberikan vibrasi positif bagi pembangunan khususnya SDM," katanya usai melaksanakan persembahyangan bersama di Pura Mandara Giri Semeru Agung di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Kamis.
Persembahyangan bersama itu sekaligus menutup seluruh rangkaian upacara Puja Walikrama di pura setempat yang dirangkaikan dengan upacara "Melaspas" atau peresmian bangunan pura yang dimulai pada Jumat 19 Juli 2013.
Puncak upacara di pura yang terletak di lambung Gunung Semeru, Senduro, Lumajang itu telah dilaksanakan pada Senin 22 Juli 2013 dan berakhir pada Kamis 1 Agustus 2013.
Pemerintah Provinsi Bali sendiri menjadi panitia pelaksanan upacara terakhir bersama dengan Kabupaten Gresik dan Lumajang, Jawa Timur.
Dalam kesempatan "tirtayatra" itu, Pastika sekaligus menyerahkan dana punia sebesar Rp50 juta kepada pengurus pura untuk kepentingan upacara di tempat suci Kahyangan Jagat itu.
Selain menyerahkan dana punia, Pastika juga memberikan 30 kitab Bhagawadgitha dan sejumlah sarana dan perlengkapan upacara.
"Kita semua merasakan bahagia karena umat di sini (di Pulau Jawa) dan di Bali melaksanakan karya dengan baik dan penuh kebersamaan dan kedamaian. Semoga bisa memberikan vibrasi positif juga bagi wilayah ini, Bali, dan Indonesia," ucap orang nomor satu di Pulau Dewata itu.(DWA)