Jakarta (Antara Bali) - Kabar mengenai penyadapan pembicaraan Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono tidak mustahil merupakan sinergi antarnegara persemakmuran.
"Kalau dilihat aktor politiknya adalah melibatkan Inggris dan
Australia, dan juga Amerika Serikat, sangat mungkin memang ada
kepentingan seperti itu," kata Analis politik Mayjen TNI (Pur) Glenny
Kairupan, M.Sc kepada Antara di Jakarta, Selasa.
Glenny merupakan mantan perwira Direktorat B urusan luar negeri Badan
Intelejen Stategis (BAIS) TNI.
Kabar mengenai penyadapan itu dilansir Sydney Morning Herald, Jumat
(26/7), yang menyatakan bahwa Perdana Menteri Australia Kevin Rudd
memperoleh keuntungan atas kegiatan mata-mata melalui penyadapan saat
pertemuan Puncak G20 di London pada 2009..
Menurut Glenny, pada prinsipnya komunikasi melalui udara bisa disadap.
Mantan pengajar di Lemhannas itu mengatakan saat ini adalah era
"perang teknologi" sehingga diperlukan kemampuan untuk melakukan
pengamanan dalam konteks teknologi.
"Kita juga mesti kemampuan untuk melakukan jamming dan mengganggu komunikasi pihak yang menyadap," katanya. (WRA)
Penyadapan Terhadap SBY di Mata Kalangan Intelijen
Selasa, 30 Juli 2013 7:09 WIB