Jakarta (Antara Bali) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyayangkan lambatnya pernyataan resmi dari jajaran pemerintah, baik daerah maupun pusat, terkait kerusuhan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Tanjung Gusta, Medan.
"Saya tunggu respons, termasuk 'reaction time', itu kurang cepat, daerah, pusat, Medan, dan kita, 10 jam tanpa 'official statement', itu tidak bagus," kata Presiden Yudhoyono saat membuka rapat terbatas guna membahas penanganan kerusuhan tersebut dan harga daging sapi yang meroket, di Bandara Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu siang.
Setibanya dari melakukan kunjungan kerja di Nusa Tenggara Barat (NTB), Presiden langsung mengumpulkan sejumlah menteri terkait, antara lain Menkopolhukam Djoko Suyanto, Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, Kapolri Jenderal Polisi Timur Pradopo, Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsuddin, Kepala BIN Marciano Norman, Menteri Perindustrian MS Hidayat, dan Menteri Pertanian Suswono, guna membahas kedua topik itu. Hadir juga Wakil Presiden Boediono.
Ia mengatakan, seharusnya pernyataan resmi tersebut tidak perlu menunggu lengkapnya informasi. "Tidak harus segala sesuatunya sudah dilakukan, keluarkan 'statement'. Ada kejadian, ya, pemerintah sedang mengatasi, di daerah begini, di pusat begini, investigasi sedang dilakukan, dan seterusnya," katanya.
Pada kesempatan itu Presiden mengapresiasi keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Amir Syamsuddin untuk berangkat ke Medan guna memeriksa langsung. (M038)