Denpasar (Antara Bali) - Mutiara Bank menargetkan aset hingga Rp12 triliun pada akhir Tahun 2010 dan laba bersih secara nasional ditargetkan mencapai Rp341 miliar.
"Tahun 2010 kami akan menggeber dana murah melalui produk-produk tabungan yang sangat menarik dan meningkatkan pelayanan. Kami menargetkan aset pada akhir tahun ini sekitar Rp12 triliun," kata Direktur Utama Mutiara Bank Maryono di Denpasar, Rabu.
Usai meresmikan relokasi Kantor Cabang Mutiara Bank Denpasar itu, ia menyatakan, komitmennya menjadikan bank tersebut sebagai bank yang sehat.
"Sejak diambil alih lembaga penjamin simpanan atau LPS disertai pergantian seluruh manajemennya, kinerja bank ini secara nasional dan daerah menunjukkan kinerja yang membaik dan meningkat," kata Maryono yang didampingi Direktur Benny Purnomo.
Ia menjelaskan, secara nasional pengumpulan dana pihak ketiga pada dua bulan pertama tahun 2010 mencapai Rp356 miliar atau meningkat hampir 45 persen dari pertumbuhan dana pihak ketiga tahun 2009.
"Kami akan melakukan sejumlah strategi, antara lain meningkatkan layanan kepada nasabah dan program-program baru. Bahkan saat ini Mutiara Bank melakukan kerja sama penggunaan ATM bersama. Sehingga nasabah kita bisa melakukan penarikan di 1.700 ATM di seluruh Indonesia," ujar Maryono.
Dikatakan, Bank Mutiara Cabang Denpasar per 28 Februari 2010 berhasil mengumpulkan total DPK sebesar Rp50,210 miliar, naik lebih dari delapan persen dari Rp46,097 miliar (akhir Desember 2009).
Ia memuji kinerja bisnis valas Mutiara Bank di Bali. Terbukti mampu memberikan kontribusi bank notes hingga 30 persen. Diperkirakan transaksi bank notes di Bali bisa mencapai 2,5 juta dolar AS dari total transaksi 7 juta dolar AS per hari.
Pemimpin Mutiara Bank Denpasar Siau Lan Ani menyatakan, relokasi ke tempat yang lebih baik ini dilakukan karena ingin memberikan pelayanan terbaiknya kepada nasabah loyal Mutiara Bank.
"Langkah relokasi tempat itu sekaligus menunjukkan kepada masyarakat bahwa bank ini akan terus maju dan berkembang," katanya.(*)