Jakarta (Antara Bali) - Anggota Komisi V DPR RI Abdul Hakim mengatakan bahwa rencana pemerintah untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi tidak tepat karena dinilai akan membebani rakyat menjelang Ramadhan dan Idul Fitri.
"Keputusan menaikkan harga BBM bersubsidi tidak tepat sebab itu akan melemahkan daya beli masyarakat yang akan menghadapi Ramadhan, Idhul Fitri, dan tahun ajaran baru," kata Abdul Hakim di Jakarta, Senin.
Menurut dia, kenaikan harga BBM bersubsidi juga dinilai tidak tepat karena pemerintah belum berhasil menyelesaikan instrumen-instrumen pengaturan dan pengendalian volume BBM bersubsidi.
"Tidak hanya itu, saya kira pemerintah juga belum bisa membuat suatu kebijakan terkait tata kelola energi nasional yang lebih baik dan adil," ujar anggota DPR dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu.
Dia berpendapat ketidaktepatan dalam memutuskan kenaikan harga BBM bersubsidi justru dapat meningkatkan jumlah masyarakat miskin di Indonesia. (WRA)