Denpasar (ANTARA) - Sekretaris Daerah (Sekda) Bali Dewa Made Indra mengatakan saat ini proses normalisasi atau pengerukan sedimen di sungai sudah mulai dilakukan sembari pemerintah tetap mengedukasi masyarakat soal kebersihan dan menjaga sungai dari sampah.
Ia di sela Apel Kesiapsiagaan Bencana di Denpasar, Selasa, mengatakan pengerukan sendiri tidak dilakukan sekaligus, ada banyak sungai yang harus dinormalisasi, sehingga Pemprov Bali dan Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali juga perlu memetakan kebutuhan.
“Normalisasi sungai sedang berjalan tapi diawali pemetaan, Dinas PU dan BWS semuanya sudah memetakan, Pak Gubernur juga sudah mengajak membersihkan sampah di sungai, sampah tidak akan habis selagi masih ada kehidupan yang penting pelan-pelan bangun kesadaran,” kata Dewa Indra.
“Sekarang sudah ada yang dikeruk tentu tidak semua dikeruk, dipilih sungai-sungai mana yang berpotensi menimbulkan sumbatan, sudah mulai di muara-muaranya,” sambung Sekda Bali.
Proses normalisasi sungai dan edukasi menjaga kebersihan menjadi penting mengingat Provinsi Bali memasuki musim hujan hingga April 2026 dengan puncaknya pada Januari-Februari nanti.
Saat banjir besar September lalu bahkan Bali belum memasuki musim hujan, sehingga Sekda Dewa Indra melihat bukan tidak mungkin luapan sungai kembali terjadi ketika curah hujan sangat tinggi atau ekstrem.
Disinggung soal pemasangan alat pendeteksi banjir di sungai, Sekda Dewa Indra mengatakan yang terpenting dari mengantisipasi bencana hidrometeorologi ini adalah membangun ekosistemnya bukan sekadar memasang teknologi.
Penataan di sungai ini menurutnya harus dibarengi dengan pengetahuan masyarakat sehingga langkah-langkah yang dilakukan pemerintah ini berfungsi dengan baik.
Kepala Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup (DKLH) Bali I Made Rentin menambahkan di samping giat tim normalisasi sungai, Pemprov Bali juga mendorong penanaman pohon di sepanjang aliran untuk mengantisipasi banjir.
“Ketika di fase pertama secara serentak kita melakukan penanaman tidak kurang dari 35 ribu personel ikut, fase kedua kemarin November, ini penanaman pohon sekaligus pembersihan lingkungan,” ujarnya.
