Denpasar (ANTARA) -
BUMD Bank BPD Bali mengucurkan total kredit sebesar Rp24,71 triliun pada triwulan III-2025 atau tumbuh 9,82 persen dibandingkan periode sama 2024 mencapai Rp22,5 triliun.“Sebanyak 50,8 persen dari total kredit disalurkan kepada debitur UMKM mencapai Rp12,55 triliun,” kata Direktur Utama Bank BPD Bali I Nyoman Sudharma di Denpasar, Bali, Rabu.
Ia menjelaskan penyaluran kredit sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) itu mencakup kredit usaha rakyat (KUR), kredit usaha alat dan mesin pertanian/alsintan (KUA), kredit subsidi usaha mikro Kabupaten Badung (Sidi Kumbara) dan produk-produk kredit UMKM lainnya.
Ada pun realisasi penyaluran kredit itu sudah melampaui target sebesar Rp24,51 triliun atau 100,84 persen.
Sedangkan dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun bank milik pemerintah daerah di Pulau Dewata itu mencapai Rp35,52 triliun atau tumbuh 6,68 persen dibandingkan periode sama pada 2024 mencapai Rp33,29 triliun.
Secara proporsi, pencapaian DPK itu didominasi oleh pencapaian dana berbiaya murah atau tabungan mencapai hampir 65 persen.
Mencermati realisasi kredit dan DPK tersebut, rasio kredit terhadap simpanan (LDR) mencapai level positif yakni 69,54 persen dengan realisasi kredit bermasalah (NPL) mencapai 0,85 persen.
Dengan capaian itu,realisasi aset tumbuh menjadi Rp42,4 triliun, melonjak 9 persen dari tahun lalu sebesar Rp38,9 triliun.
Selain itu, Sudharma juga membukukan laba mencapai Rp945,43 miliar atau tumbuh sebesar 22,1 persen dibandingkan periode sama 2024.
Sementara itu, pemerintah daerah di Bali selaku pemegang saham mayoritas menyuntikkan penyertaan modal dengan jumlah modal disetor pada September 2025 mencapai Rp2,83 triliun dan modal inti saat ini mencapai Rp5,23 triliun.
Pihaknya akan mengoptimalkan suntikan modal dari pemegang saham tersebut untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi Bali.
"Kami berharap ini akan mendorong serta berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi dan pembangunan daerah yang berkelanjutan," ucapnya.
