Denpasar (ANTARA) - Unsur-unsur terkait di Bandara I Gusti Ngurah Rai melaporkan hasil optimalisasi-optimalisasi bandara ke Gubernur Bali Wayan Koster setelah sebelumnya mereka rapat dan menemukan kekurangan-kekurangan di bandara internasional itu.
Kepala Kantor Otban Wilayah IV Cecep Kurniawan di Denpasar, Selasa menyampaikan, dari pihaknya pekerjaan yang dilakukan adalah perluasan koridor terminal dan pembangunan penghubung pintu internasional dengan menambahkan nuansa budaya nusantara dan memperluas konsep green-airport.
“Pekerjaan ini merupakan optimalisasi gedung terminal antara lain beautifikasi area toilet, termasuk perbaikan toilet rusak dan peningkatan kebersihan, konter check-in dan penyediaan konter PWA (pungutan wisatawan asing) pada lokasi strategis,” kata Cecep Kurniawan.
Berikutnya Kepala Kantor Bea Cukai Ngurah Rai Sunaryo menyampaikan bahwa mereka meningkatkan pelayanan di bidang bea cukai, yaitu penyediaan jalur tersendiri bagi penumpang yang belum mengisi formulir.
Sunaryo menargetkan implementasi dari jalur baru ini mulai November 2025.
Selanjutnya penyusunan Instruksi Kerja dan optimalisasi petugas penanganan antrian Electronic Customs Decleration (ECD).
“Juga perluasan atau penambahan area layanan, penambahan jumlah personel untuk membantu penumpang untuk mengisi ECD,” ujarnya.
Untuk Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Ngurah Rai yang dipimpin Winarko berupaya mengurai antrean khususnya pada jam sibuk.
Kepada Pemprov Bali, Winarko mengatakan, mereka telah menugaskan petugas polsus yang aktif membantu memecah antrean dengan mengarahkan penumpang menggunakan autogate maupun konter manual sesuai kebutuhan.
Strategi lainnya adalah memaksimalkan fungsi autogate, di mana proses pemeriksaan dapat berlangsung kurang dari satu menit sehingga bisa mempercepat arus penumpang.
Sementara pengelola bandara yaitu Angkasa Pura, General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai Ahmad Syaugi Shahab melaporkan jika saat ini mereka sedang proses pelaksanaan program optimalisasi gedung terminal.
“Memperluas konsep bandara hijau dengan energi terbarukan konsep atap lantai empat digunakan sebagai lokasi pemasangan PLTS karena bandara mengusung konsep ramah lingkungan dengan mengurangi emisi karbon, menggunakan energi terbarukan, dan meningkatkan efisiensi energi,” ujar Ahmad Syaugi.
Kemudian dukungan untuk peningkatan PWA, bandara menempatkan spanduk Tourist Levy Bali di area kedatangan internasional.
“Penyampaian imbauan kontribusi PWA dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris di terminal kedatangan internasional, selanjutnya akan ditambahkan pengumuman dalam Bahasa Mandarin untuk mengakomodir turis China,” kata dia.
Atas langkah-langkah tersebut, Gubernur Bali Wayan Koster mengapresiasi upaya mewujudkan pariwisata Bali yang berkualitas itu.
“Bandara ini, merupakan wajahnya Bali, wajahnya Indonesia untuk itu kita ingin bandara bagus, pelayanan bagus, fasilitas juga bagus,” kata orang nomor satu di Pemprov Bali itu.
Sebelumnya saat rapat pertama seluruh unsur sepakat dengan berupaya menyelesaikan persoalan seperti antrean panjang pada pelayanan imigrasi dan lemahnya pengawasan terhadap orang asing pada pelayanan Imigrasi.
Selain itu proses pengambilan bagasi dengan waktu tunggu mencapai 1-1,5 jam kurang cepat dan kurang bersih, serta pelayanan informasi kurang baik.
Sementara seluruh pihak ingin Bandara I Gusti Ngurah Rai harus ditingkatkan agar berkelas dunia dengan standar berkualitas, efisien, akurat, aman, bersih, serta berdaya saing.
“Kita ingin mewujudkan pariwisata yang berkualitas, wisatawan yang datang ke Bali juga harus yang berkualitas jadi kita semua harus memiliki tujuan yang sama untuk Bali,” ujar gubernur.
