Denpasar (ANTARA) - Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Bali mempercepat penyaluran bahan pangan untuk mengantisipasi potensi peningkatan inflasi sebagai dampak pengerjaan jalan nasional yang ambles di Bajera, Kabupaten Tabanan.
“Saya optimistis stabilitas pasokan dan harga pangan dapat terjaga,” kata Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra di Denpasar, Bali, Rabu.
TPID Bali bersama Bank Indonesia dan instansi terkait lainnya mengadakan pertemuan khusus membahas mitigasi gangguan distribusi akibat jalan ambles itu.
Dalam kesempatan itu, Dewa Indra meminta optimalisasi kerja sama antardaerah yakni TPID kabupaten/kota dengan daerah sentra produksi pangan.
Percepatan penyaluran pangan seperti beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dan produk Minyakita dilaksanakan melalui mitra Rumah Pangan Kita dan Toko Pangan Kita.
Menurut dia, dengan penguatan koordinasi dan sinergi antardaerah, target inflasi rentang kisaran 1,5-3,5 persen dapat tercapai.
Sementara itu, Kepala BI Bali Erwin Soeriadimadja menjelaskan pantauan harga hingga minggu kedua Juli 2025, sebagian besar komoditas relatif stabil. Beberapa komoditas pangan mengalami kenaikan harga, kata dia, lebih disebabkan oleh faktor cuaca.
Meski begitu ia mencermati terdapat beberapa risiko inflasi yang perlu menjadi perhatian, salah satunya karena amblesnya jalan nasional penghubung utama jalur Denpasar-Gilimanuk.
Provinsi Bali secara bulanan mengalami inflasi sebesar 0,44 persen atau lebih tinggi dari Nasional 0,19 persen, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Bali pada Juni 2025.
“Berpotensi mengganggu kelancaran distribusi pangan dan logistik lainnya,” kata Erwin.
Saat ini, jalan ambles itu masih dalam tahap perbaikan yang diperkirakan jalan itu dapat dilalui kembali pada akhir pekan ini atau pada Minggu, 20 Juli 2025, berdasarkan perkiraan Satuan Kerja Wilayah Bali, Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur-Bali.
Akibat jalan ambles yang terjadi pada Senin (7/7) itu petugas mengalihkan kendaraan ekspedisi, logistik termasuk kendaraan pariwisata melalui jalur alternatif di antaranya melalui Singaraja, Karangasem dan Kintamani Bangli.
Pertamina Patra Niaga misalnya telah melakukan simulasi distribusi dan penambahan jam operasional untuk memastikan pasokan BBM dan LPG di daerah terdampak seperti Jembrana, Bangli, Buleleng, Karangasem, dan Tabanan terpenuhi.
