"Saya berada di radius sekitar 400 meter dari lokasi kejadian. Semula saya mengira terjadi gempa bumi karena tanah tempat saya berdiri bergerak disertai suara `boom` seperti ada bangunan yang ambruk," ujar Umar Hasan, petugas Lintas Masyarakat (Linmas) Pemerintah Kota Surabaya, saat dikonfirmasi Selasa malam.
Dia adalah aparat yang pertama kali menghubungi "Call Center" 112 Pemerintah Kota Surabaya untuk meminta bantuan.
"Kejadiannya sekitar pukul 21.15 WIB. Saya tiba di lokasi sekitar 15 menit kemudian dan langsung menghubungi Call Center 112," katanya.
Umar menggambarkan, amblesnya Jalan Raya Gubeng disertai dengan listrik padam di area sekitarnya.
"Termasuk Rumah Sakit Siloam yang berada di dekat lokasi amblesnya Jalan Raya Gubeng juga mati lampu. Sempat panik di dalam rumah sakit ini tadi. Dokternya sampai keluar semua," ujarnya.
Listrik di sekitar lokasi kejadian saat ini sudah terjadi normal. Jalan Raya Gubeng itu terlihat ambles sepanjang sekitar 100 meter, lebar 30 meter, dengan kedalaman 20 meter.
Dugaan awal jalan itu ambles akibat pembangunan proyek yang sedang dikerjakan tepat di samping Rumah Sakit Siloam Surabaya, atau di depan lokasi jalan yang ambles.
"Ada kendaraan bego dari lokasi proyek yang juga turut ambles," ucap Umar.
Belum diperoleh keterangan apakah terdapat korban jiwa dalam kejadian ini.
Menurut Umar, saat ambles, lalu lintas di Jalan Raya Gubeng masih tergolong padat.
Hingga menginjak Rabu dini hari, di lokasi kejadian saat ini Tim Rescue terlihat sedang mengupayakan evakuasi.
Sejumlah pejabat hadir di lokasi kejadian, di antaranya Wakil Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana, Kepala Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya Komisaris Besar Polisi Rudi Setiawan dan Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur Inspektur Jenderal Luki Hermawan.
Para pejabat tersebut belum memberikan keterangan terkait kejadian ini.
Baca juga: Jalan Gubeng Surabaya ambles sedalam 8 meter
(AL)