Badung, Bali (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Badung, Bali sedang menjajaki skema peminjaman uang dari bank untuk mempercepat pembangunan infrastruktur jalan guna mengatasi permasalahan kemacetan di daerah itu.
“Kami juga sudah menjajaki skema peminjaman sekitar Rp2,8-3 triliun. Harapannya, tahun 2025 kami menganggarkan dan konstruksi sudah berjalan di tahun 2026, dan akhir 2026 permasalahan macet sudah teratasi,” ujar Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa di Mangupura, Kabupaten Badung, Bali, Senin.
Ia mengatakan peminjaman dana itu dilakukan untuk mempercepat proses pelaksanaan pembangunan jalan khususnya terkait dengan pembebasan lahan yang membutuhkan biaya besar.
“Karena harga tanah terus naik jadi kami mengajukan pinjaman dengan segala konsekuensinya. Jika tidak saya takut itu semua terlambat jadi kami mencoba memprioritaskan pembangunan infrastruktur,” kata dia.
Baca juga: Bupati Badung fokus wujudkan program prioritas100 hari kerja
Menurut Bupati Adi Arnawa, pembangunan sejumlah jalan baru itu sangat penting dalam mewujudkan visi misi pembangunan pariwisata berkualitas dan berkelanjutan karena kemacetan di Badung saat ini mayoritas terjadi di titik-titik pusat pariwisata.
Kemacetan itu dinilai telah membuat para wisatawan yang berkunjung tidak nyaman termasuk menghambat aktivitas masyarakat di Badung sehingga Pemkab Badung mendorong pembangunan Infrastruktur perluasan dan membangun jaringan jalan.
Bupati Adi Arnawa menjelaskan pihaknya sudah berproses untuk membangun jalan lingkar barat di wilayah kecamatan Kuta Selatan guna mengatasi kemacetan di kawasan pariwisata Ungasan dan Uluwatu.
“Selain itu juga, kami akan membangun jaringan jalan di wilayah Kecamatan Kuta Utara hingga ke Kecamatan Mengwi untuk mengatasi kemacetan,” kata dia.
Baca juga: Pemkab Badung beri layanan kesehatan "home care" kepada masyarakat