Pandeglang (Antara Bali) - Balai Taman Nasional Ujung Kulon (BTNUK) bekerja sama dengan Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Provinsi Banten untuk mengembangkan tanaman obat di kawasan TNUK.
"Kita sudah melakukan pembicaraan terkait rencana kerja sama itu, mudah-mudahan bisa segera direalisasikan," kata Kepala Balai TNUK Pandeglang Haryono di Pandeglang, Jumat.
Kerja sama tersebut, kata dia, didasarkan banyaknya jenis tanaman obat yang ada di kawasan TNUK yang merupakan hutan tropis terbesar di Pulau Jawa.
Ia berharap, setelah ada kerja sama, tanaman obat yang adi kawasan TNUK, yang juga merupakan habitat badak jawa itu, bisa dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat.
Dari sekian banyak tanaman obat itu, di antaranya jenis tanaman bisa digunakan untuk pengobatan masuk angin, lepra dan batuk, kemudian areuy balaguk untuk penyakit batuk, digigit ular dan kanker.
Kemudian, areuy cacanivavan bisa digunakan untuk mengobati penyakit reumatik, kencing manis dan disentri. Bulu luntung untuk penyakit asma, batuk dan diare, serta tanaman burahol untuk penyakit ginjal, pewangi keringan dan mulut. (IGT)