Nusa Dua (Antara Bali) - Produsen minuman ringan PT Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) memperingati Hari Bumi bersama anak-anak di "Eco Park" Desa Adat Sawangan, Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali.
Selain mendapat pelajaran mengenai aneka jenis hayati, puluhan murid TK dan SD itu diberi kesempatan bermain di alam bebas dengan memanfaatkan wahana yang disediakan pihak produsen minuman ringan itu di areal pelestarian lingkungan hidup yang dikembangkan "ROLE Foundation" itu, Minggu.
"Acara ini kami gelar untuk memperingati Hari Bumi yang jatuh pada 22 April 2013," kata Manajer Komunikasi dan Media PT CCAI Putri Silalahi.
Pihaknya sangat mendukung kegiatan yang digelar ROLE Foundation di bidang pendidikan dan pelestarian lingkungan di wilayah Bali selatan yang saat ini makin padat oleh bangunan hotel berkelas internasional.
Coca-Cola dan ROLE Foundation juga memberikan pelatihan Bahasa Inggris, keterampilan, dan pengetahuan umum kepada anak-anak dan kaum perempuan dari kalangan keluarga tidak mampu di Bali selatan itu.
"Kami men-`support` pendanaan kegiatan sosial yang diprogramkan oleh ROLE Foundation, terutama yang berkaitan dengan pelatihan Bahasa Inggris kepada petugas kebersihan pantai, pemberdayaan perempuan tidak mampu, dan pelatihan keterampilan yang nantinya bisa menjadi bekal bagi mereka untuk mendapatkan penghasilan," ujar Putri, didampingi Geri Centura selaku "Corporate Affairs Officer" PT CCAI.
Geri menyebutkan bahwa kerja sama dengan ROLE Foundation itu sudah berlangsung selama tiga tahun. "`CSR` (program tanggung jawab sosial perusahaan) jangan hanya dilihat dari sumbangan material, tapi bagaimana kami bisa berperan serta dalam mengembangkan program tersebut demi manfaat yang lebih besar kepada masyarakat," ucapnya.
Pendiri ROLE Foundation, Mike O`Leary berharap CCAI terus memberikan dukungan atas program-program sosial yang dijalankannya di Bali. "Kami berharap pelatihan-pelatihan yang kami berikan dapat menjadikan masyarakat lebih mandiri secara ekonomi," kata pria asal Australia itu.
Mike O`Leary dianggap berhasil menciptakan lahan hijau yang disebut sebagai "Eco Park" di perbukitan batu kapur di pesisir selatan Pulau Bali. Dia bekerja selama bertahun-tahun untuk menyulap lahan tandus itu menjadi kawasan hijau yang dapat dimanfaatkan untuk penelitian hayati. (M038)