Denpasar (ANTARA) - Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, menurunkan 912 personel keamanan selama berlangsungnya posko angkutan Lebaran 2025.
General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai Ahmad Syaugi Shahab di Denpasar, Kamis, mengatakan, penebalan keamanan ini untuk mengantisipasi peningkatan trafik penumpang dan penerbangan.
Untuk memastikan pelaksanaan posko angkutan Lebaran 2025, manajemen Bandara I Gusti Ngurah Rai telah menggelar pertemuan Airport Security Commitee (ASC) yang dihadiri seluruh stakeholder bandara.
“ASC meeting ini langkah penguatan sinergi dalam peningkatan penjaminan keamanan selama periode angkutan Lebaran, yang akan menurunkan 912 personel personel keamanan yang terdiri dari petugas sekuriti bandara, bantuan kendali operasi (BKO) dari TNU AU, Polres Bandara, dan Pecalang Desa Adat Tuban,” kata Ahmad Syaugi.
Posko angkutan sendiri tahun ini akan berlangsung selama 22 hari sejak 21 Maret-11 April 2025 selama 24 jam penuh.
Selain dari aspek keamanan, Ahmad Syaugi melihat pentingnya fokus pada kesiapan pelayanan, oleh sebab itu mereka intens memastikan fasilitas, infrastruktur, sumber daya, alur kerja, hingga alur komunikasi lintas instansi yang terlibat dalam pelayanan di bandara semua siap menyambut libur panjang ini.
"Pada kesempatan sebelumnya, seluruh stakeholder berhasil mengawal angkutan Nataru dengan sukses, kami optimistis pada angkutan lebaran tahun ini juga akan dapat berjalan dengan aman dan lancar," ujarnya.
Adapun yang dilakukan selain mengatur keamanan yaitu memastikan slot dan jam operasional bandara, pengaturan ulang pelaksanaan pekerjaan yang dapat berdampak pada kelancaran operasional bandara saat musim puncak, serta merancang rencana taktikal pengendalian kepadatan kendaraan dari dan menuju bandara.
"Untuk pengaturan alur kendaraan, kami akan didukung penuh oleh BKO Bandara I Gusti Ngurah Rai, bahkan sudah membentuk jalur komunikasi pesan singkat dengan semua pihak yang terlibat, termasuk dengan Dirlantas Polda Bali, BPTD, Dinas Perhubungan Provinsi Bali, dan Jasa Marga Bali Tol," kata dia.
Ahmad Syaugi mengatakan berdasarkan proyeksi mereka, selama 22 hari nanti akan terjadi lonjakan penumpang hingga 4,5 persen atau 1,5 juta penumpang dan 5,6 persen pertumbuhan penerbangan atau 9 ribu pergerakan pesawat.
Saat ini saja, bandara di Bali Selatan itu sudah menerima 401 pengajuan penerbangan tambahan yang berasal dari Lion Air, Super Air Jet, Wings Air, Garuda Indonesia, NAM Air, Trans Nusa, dan Pelita Air dengan tujuan Surabaya, Jakarta, Makassar, Semarang, Lombok, Timika, Pontianak, Sorong, dan Yogyakarta.
Selain itu tahun ini di tengah-tengah arus lebaran, bandara akan tutup 24 jam dari pukul 6.00 Wita 29 Maret 2025 hingga 6.00 Wita 30 Maret 2025 dalam rangka Hari Suci Nyepi.
“Kami akan tetap menempatkan petugas siaga untuk mengantisipasi apabila ada permintaan pelayanan yang bersifat emergensi,” ucap Ahmad Syaugi.
Baca juga: Penumpang internasional Bandara Ngurah Rai 2 bulan pertama 2025 naik