Badung, Bali (ANTARA) - Bupati Badung, Bali I Wayan Adi Arnawa mengatakan bantuan sebesar Rp2 juta per kepala keluarga yang akan diberikan untuk masyarakat Badung pada setiap Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) merupakan upaya untuk mencegah terjadinya inflasi.
“Ini bukan merupakan tunjangan hari raya melainkan bantuan untuk mencegah terjadinya inflasi karena pada saat HBKN sering berpotensi meningkatkan inflasi,” ujar Bupati Adi Arnawa saat High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Badung di Mangupura, Selasa.
Ia menjelaskan kebijakan itu sebenarnya tidak jauh dari yang dilakukan pemerintah pusat seperti dengan cara menurunkan harga tiket pesawat dengan instrumen menurunkan PPN dari 11 ke 5 persen sehingga terjadi penurunan harga tiket.
“Kalau kami melakukan dengan cara memberikan uang transfer langsung ke masyarakat, dengan harapan bisa menjaga inflasi. Hal ini juga karena kondisi fiskal kami memungkinkan hal tersebut,” kata dia.
Baca juga: Presiden Prabowo umumkan pola pemberian THR pekerja swasta, BUMN dan BUMD
Bupati Adi Arnawa mengatakan TPID Badung dari tahun ke tahun selalu berupaya untuk menjaga inflasi seperti dengan menjaga ketersediaan dan kebutuhan komoditas.
Menurut dia, upaya itu dilakukan karena Badung merupakan daerah pariwisata internasional dimana permintaan tidak hanya dari penduduk asli namun juga berasal dari penduduk pendatang maupun wisatawan yang berkunjung.
Untuk mencegah inflasi, ia juga telah meminta jajaran dinas terkait untuk mempersiapkan ketersediaan 10 komoditas pangan yang sering menyumbang inflasi di wilayah itu.
“Nantinya upaya itu akan kami perkuat dengan kebijakan anggaran dan ditambah dengan mitigasi yang dilakukan, mudah-mudahan inflasi di Kabupaten Badung ini bisa dijaga dan tidak terjadi peningkatan yang signifikan,” kata dia.
Baca juga: Menkeu: Pembayaran gaji dan THR PNS capai Rp70,7 triliun