Denpasar (Antara Bali) - Ketua Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI) Bali, Ny Bintang Puspayoga menegaskan, perempuan Hindu Bali wajib meningkatkan daya saingnya di tengah persaingan yang semakin ketat pada era globalisasi.
"Daya saing yang dimaksudnya dengan meningkatkan kapasitas dalam ekonomi yang berbasis pada budaya dan kearifan lokal," kata Nyonya Bintang yang juga istri kandidat Gubernur Bali Anak Agung Ngurah Puspayoga di kampus Universitas Hindu Indonesia (UNHI) di Denpasar, Senin.
Ia mengatakan hal itu ketika membuka seminar nasional yang mengusung tema "Eksistensi Wanita Hindu Dharma Dalam Persaingan Globalisasi" yang melibatkan dosen dan mahasiswa di lembaga perguruan tinggi bernuansa Hindu tersebut.
Semua pihak termasuk perempuan dituntut bekerja keras dan mengembangkan kreasi dan inovasi dalam mengisi pembangunan yang menyangkut berbagai aspek kehidupan.
"Pada sisi lain kita juga dituntut untuk tetap dalam melaksanakan tugas-tugas domestik dalam rumah tangga
Nyonya Bintang Puspayoga mengingatkan perempuan Bali sebenarnya telah aktif dalam berbagai aktivitas sosial, termasuk ritual, keagamaan, maupun adat istiadat dan budaya.
"Dalam menekuni aktivitas sosial itu, perempuan Bali mempunyai peluang dalam mengembangkan usaha wiraswasta dengan dukungan sentra-sentra ekonomi yang telah ada selama ini," ujar Nyonya Bintang.
Sentra-sentra ekonomi yang ada selama ini bisa dikembangkan dibangun di tiap-tiap daerah di kabupaten/kota, sebagai upaya menggerakkan roda ekonomi di kawasan tersebut.
Sentra-sentra wirausaha tersebut pengembangannya disesuaikan dengan potensi lokal masing-masing daerah.
"Di Kabupaten Jembrana, Bali barat misalnya, yang banyak terdapat pohon kelapa. Bisa dikembangkan industri "mejejaitan" untuk mendukung kegiatan ritual yang dilakukan umat Hindu secara berkesinambungan.
Ekonomi kreatif, menurut Nyonya Bintang Puspayoga merupakan salah satu usaha yang dilakukan untuk bisa memberikan nilai tambah bagi siapa saja, termasuk perempuan Bali.
"Dari yang tidak ada menjadi ada. Dari yang ada menjadi lebih baik lagi. Bibit-bibit ini selama ini sudah kita lihat," tuturnya.
Dari hasil identifikasi di Bali, terdapat banyak potensi yang bisa dikembangkan di daerah-daerah dalam menopang usaha ekonomi kreatif bagi perempuan Bali.
Istri kandidat Gubernur Bali pasangan nomor urut 1 pada Pilkada Bali itu menyontohkan, ekonomi kreatif yang digerakkan perempuan Bali di Kabupaten Klungkung.
"Di sana ada industri telor asin yang diproduksi oleh wanita Hindu. Ke depan, potensi-potensi itu melalui kewirausahaan ini, perlu diimbangi dengan usaha pembinaan, dan pelatihan secara berkesinambungan," jelas dia.
Dalam hal permodalan, imbuh Nyonya Bintang Puspayoga, bukan hal sulit untuk mendapatkannya.
"Kalau perlu kita bersinergi dengan instansi terkait untuk modal usahanya. Kemudian kita harus memfasilitasi mereka untuk persiapan pasarnya. Itu langkah-langkah yang kita lakukan, karena itu salah satu tanggungjawab kita,"ujar Nyonya Bintang Puspayoga. (*/ADT)
Perempuan Bali Wajib Tingkatkan Daya Saing
Senin, 15 April 2013 12:30 WIB