Denpasar (ANTARA) - Kementerian Kehutanan (Kemenhut) menyebutkan kelapa sawit dan pengelolaan wilayah hutan perlu terintegrasi karena menjadi kunci menjaga keberlanjutan lingkungan dan mendorong perekonomian.
“Upaya ini dapat dicapai melalui sistem agroforestri,” kata Sekretaris Direktorat Jenderal Pengelolaan Hutan Lestari Kemenhut Muchamad Saparis Soedarjanto di sela konferensi internasional kelapa sawit dan lingkungan (ICOPE) 2025 di Sanur, Denpasar, Bali, Kamis.
Ia menjelaskan sistem agroforestri itu dapat dilakukan melalui kombinasi kelapa sawit dengan penanaman tanaman pangan yang produktif serta konservasi keanekaragaman hayati melalui pembentukan koridor satwa.
Upaya itu, kata dia, tetap menjaga keberadaan satwa sekaligus mempertahankan keseimbangan ekologi.
Meski begitu, ia menambahkan integrasi tersebut membutuhkan perencanaan yang matang dan memperhatikan indikator penting di antaranya jenis tanah, iklim dan keanekaragaman hayati lokal.
“Perlu juga upaya pengawasan dan evaluasi berkelanjutan untuk menilai efektivitas dari strategi itu,” katanya.
Upaya integrasi itu, kata dia, dapat dilakukan mencermati industri kelapa sawit telah menjadi salah satu mesin pertumbuhan ekonomi dan memberikan sumber ekonomi kepada masyarakat.
Namun di sisi lain, populasi penduduk Indonesia tumbuh 1,25 persen per tahun atau lebih tinggi dari proyeksi mencapai 1,18 persen selama rentang waktu 2010-2020.
Pesatnya pertumbuhan dan kebutuhan penduduk, kata dia, telah mendorong deforestasi, hilangnya keanekaragaman hayati dan menimbulkan polusi.
“Integrasi hutan dan entitas bisnis minyak sawit tidak hanya sebuah pilihan strategis tapi juga kebutuhan absolut,” ucapnya.
Ia mencatat luas kawasan hutan Indonesia mencapai lebih dari 125 juta hektare atau 65 persen dari luas daratan tanah air.
Hutan Indonesia memiliki peran yang penting dalam lanskap baik dalam ekologi, sistem kehidupan hingga sumber yang menyediakan air, oksigen dan tanah yang sehat.
“Hutan dan sawit merupakan bagian dari lanskap, keduanya harus berperan krusial dalam menjaga keanekaragaman hayati serta mendukung ekonomi dalam negeri dan global,” katanya.
Baca juga: Pemerintah tekankan produktivitas sawit dukung program prioritas
Baca juga: ICOPE 2025 akan digelar di Bali tekankan pengembangan sawit berkelanjutan
Baca juga: ICOPE dorong intensifikasi lahan dukung sawit berkelanjutan