Denpasar (Antara Bali) - Mantan Ketua DPC Partai Demokrat Cilacap, Jawa Tengah, Tri Dianto akhirnya gagal bertarung untuk memperebutkan posisi menjadi Ketua Umum Partai Demokrat, setelah dijegal puluhan petugas keamanan internal saat memasuki arena kongres luar biasa (KLB) di Sanur, Denpasar, Sabtu.
"Persiapan saya sudah jelas. Kita sudah konsolidasi dan sebanyak 197 DPC dan lima DPD di seluruh Indonesia mendukung saya," katanya sesaat sebelum dihadang petugas memasuki arena kongres di depan lobi hotel.
Namun kekhawatiran politisi muda berusia 36 tahun itupun terjawab setelah selama hampir satu jam lebih menunggu di depan lobi hotel dan tidak diperkanankan masuk dengan pengawasan ketat aparat internal partai yang disebut "Rajawali" dan petugas keamanan yang berpakaian serba hitam-hitam.
Politikus yang bergabung dengan partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono sejak tahun 2003 itu memiliki keinginan besar untuk menduduki kursi ketua umum menggantikan Anas Urbaningrum yang mundur karena terseret kasus dugaan korupsi proyek Hambalang.
Dia datang ke KLB Demokrat sendiri ditemani dua orang pengawalnya sekitar pukul 13.00 Wita, atau satu jam sebelum kongres dimulai.
"Ini era demokrasi apalagi Partai Demokrat, siapapun calon untuk bertarung boleh saja sesuai dengan ADART (aturan dasar anggaran rumah tangga) partai, itu boleh," ujarnya meski dengan wajah penuh kecewa. (DWA)
