Cok Ace ajukan kriteria jika Mulia-PAS mau dapat dukungan

Gianyar (ANTARA) - Wakil Gubernur Bali 2018-2023 Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati atau Cok Ace menyampaikan kriteria yang harus dipenuhi pasangan calon peserta Pilkada Bali Made Muliawan Arya-Putu Agus Suradnyana apabila mau mendapat dukungan dari warga puri di Ubud.

“Tadi saya telah sampaikan bahwa pada pikiran saya, ada kriteria yang kalau Pak De Gadjah (sapaan Made Muliawan) bisa penuhi, tentu Pak De jadi pusat perhatian saya dan semua,” kata dia usai pertemuan dengan Mulia-PAS di Puri Saren Agung Ubud, Gianyar, Jumat.

Wagub Bali pendamping Wayan Koster itu mengatakan keinginan keluarga puri di Ubud tidak aneh-aneh, yakni kriteria mereka adalah calon kepala daerah mampu memberi kesejahteraan bagi masyarakat Bali keseluruhan.

Namun secara pribadi ia mengajukan kriteria utama yaitu memiliki moralitas.

Baca juga: Tokoh Buleleng usul pembangunan poliklinik buat sulinggih ke De Gajah

“Kriteria pertama adalah moralitas dan intelektualitas, perlu keterkenalan pun popularitas perlu, apalagi elektabilitas yang menentukan tanggal 27 November nanti,” ujarnya.

Hal ini disampaikan oleh Cok Ace yang bersama keluarganya menerima kedatangan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yang merupakan lawan Wayan Koster untuk periode keduanya.

Made Muliawan Arya atau De Gadjah sendiri mengaku senang karena kehadirannya justru diterima baik di kalangan puri, bahkan mendapat pesan-pesan dari politisi senior tersebut.

“Sangat hangat dan luar biasa (sambutan Cok Ace), kami makan di dapur selayaknya keluarga, jadi artinya direstui oleh alam dan direstui oleh Ida Sang Hyang Widhi Wasa,” ucap De Gadjah.

Tak hanya De Gadjah, Putu Agus Suradnyana yang dahulu berada di kubu PDI Perjuangan bersama Cok Ace turut berterima kasih atas penerimaan ini.

“Kebetulan Cok Ace adalah dosen saya, beliau sangat luar biasa dan menjadikan salah satu contoh bagaimana ke depan apa yang terjadi di Ubud bisa diselesaikan sekaligus menjaga agar nilai-nilai budaya luar tidak merusak budaya warisan nenek moyang kita,” ujarnya.

Baca juga: Aktivis 98 di Bali titip harapan ke paslon Mulia-PAS