Menteri Kesehatan (Menkes) Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin menyatakan Indonesia akan mendonasikan vaksin kepada negara-negara Afrika yang terdampak wabah Monkey Pox (Mpox) atau cacar monyet.
Hal tersebut dikatakan Budi Gunadi saat ditemui usai peresmian Gedung Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Rumah Sakit Umum Pusat Prof Ngoerah Denpasar, Bali, Senin.
"Dalam rangka kerja sama dengan Afrika, kita nanti akan mendonasikan vaksin dan juga alat deteksi seperti PCR waktu COVID-19 dulu," katanya.
Selain vaksin, kata Budi, Indonesia akan mendonasikan alat pendeteksi atau Polymerase Chain Reaction (PCR) cacar monyet (mpox virus) ke negara di Afrika.
Baca juga: Menkes: Perundungan mahasiswa Undip kurang komitmen dari pemangku kepentingan
Baca juga: Menkes: Perundungan mahasiswa Undip kurang komitmen dari pemangku kepentingan
Menkes menjelaskan, alat PCR yang akan didonasikan itu adalah alat buatan Indonesia sendiri yang diproduksi oleh para ahli Indonesia.
"Kita sudah mampu, peneliti-peneliti kita mampu membuat alat deteksi patogen atau penyakit yang bagus dan itu nanti akan kita donasikan ke Afrika," katanya.
Adapun target vaksin yang akan dikirim ke negara-negara Afrika terdampak cacar monyet mencapai 5.000 dosis. Jumlah tersebut berasal dari setengah jumlah dosis vaksin yang akan dibeli Indonesia dari Jepang.
Menurut informasi Budi Gunadi, Indonesia berencana membeli 10.000 dosis vaksin dari Jepang. Belum diketahui, kapan hal tersebut akan dilaksanakan.
"Vaksinnya kita rencana beli dari Jepang sebagian kita pakai untuk Indonesia, sebagian kita donasikan ke Afrika," katanya.
"Kita rencananya 10.000, mungkin antara lima ribu yang kita teruskan ke Afrika," kata Gunadi.
Baca juga: Dokter Indonesia sukses operasi telerobotik kista ginjal pertama